Kategori
Masalah & Solusi

7 Strategi Pencegahan Munculnya Masalah Tanaman

Tanaman bisa terserang masalah seperti hama dan penyakit kapan saja. Selain itu, bentuk masalah yang bisa mengancam kehidupan tanaman juga ada berbagai macam. Untuk mengantisipasinya diperlukan perhatian ekstra dan pemeriksaan rutin, dan pencegahan terjadinya masalah yang lebih buruk.

Beberapa cara yang bisa diterapkan untuk pencegahan yaitu:

1. Praktik Budidaya yang Baik & Higienis

Padma berkata: kalau membakar tanaman yang sakit, hati-hati dengan asapnya, ya!

Ada banyak hama dan penyakit yang tetap dapat bertahan hidup di tempat yang paling tidak nyaman dan sekalipun tanpa inang. Berbagai penyakit bisa bertahan hidup dengan “tidur” di sisa-sisa tanaman di musim tanam sebelumnya; yang mungkin kamu sendiripun tidak tahu kalau ada penyakit disitu. Ada juga yang bisa tinggal di tanah, benih dan berbagai inang lainnya.

Cara untuk mencegah agar penyakit tidak menyebar adalah dengan membersihkan residu tanaman yang tersisa dari musim tanam sebelumnya dan memusnahkan residu tanaman yang terkena penyakit. Jika kamu cukup yakin tidak ada penyakit yang berbahaya, kamu bisa membuat kompos dari sisa-sisa tanaman itu, tapi pastikan kalau kompos yang dibuat adalah kompos panas.

Selain itu, kamu pun mesti waspada terhadap potensi penyakit yang bisa menyerang tanamanmu. Jika tanamanmu terkena penyakit, ada baiknya mencatat untuk bahan dokumentasi di musim-musim mendatang. Yang perlu dicatat antara lain:

  • Jenis tanaman yang ditanam;
  • Potensi penyakit dan hama;
  • Kondisi-kondisi yang bisa memunculkan penyakit atau hama.

2. Menanam Kultivar yang Tahan Penyakit

Tanaman beregu atau companion planting

Varietas dan kultivar biasanya dipilih bukan berdasarkan faktor ketahanannya terhadap penyakit, melainkan pada hal-hal yang condong ke arah estetika. Selain itu, seringkali ditanam dalam jumlah terlalu banyak tetapi kurang ragam (monokultur), sehingga jika terserang penyakit, maka akan sangat mudah menyebar dan menimbulkan kerusakan yang parah.

Hal ini pernah terjadi beberapa dekade yang lalu pada satu varietas pisang bernama Gros Michel seperti diceritakan lewat video ini:

Itulah mengapa biodiversity atau keanekaragaman hayati sangat penting, terutama dalam menghadapi masalah penyakit.

Banyak juga tanaman yang memiliki kultivar yang tahan penyakit. Tetapi bukan berarti tanaman tersebut akan terbebas 100%. Ia hanya memiliki daya tahan yang lebih baik.

3. Hindarkan Tanaman dari Stres

Tanaman yang tidak stres adalah tanaman yang bahagia. Makanya, mereka jadi lebih sehat dan kuat.

Tanaman yang tidak stres (kita bisa sebut: tanaman yang bahagia) bisa bertahan lebih baik dalam menghadapi serangan hama atau penyakit daripada tanaman yang stres. Mengapa? Karena daya tahan tubuhnya baik, jadi ia bisa fokus pada aktivitas untuk melindungi diri dari serangan hama.

Tanaman yang stres memunculkan beragam gejala dan tanda-tanda fisik yang berbeda-beda. Misalnya saja pada tanaman yang kekurangan cahaya, tubuh si tanaman akan memanjang dan berwarna pucat (etiolasi). Jika si tanaman sudah stres secara fisik, sebenarnya ia bisa lebih sakit daripada tanaman yang diserang hama/penyakit. Dan jika dibiarkan saja, tidak segera ditangani, maka akan segera membunuhnya sekalipun ia tidak diserang hama/penyakit.

4. Lokasi & Jenis Tanaman yang Sesuai

Tanamlah sesuai dengan kondisi yang sesuai dengan preferensi tanaman, supaya ia tidak stres.

Semua tanaman memiliki kondisi lokasi yang disukai. Jika ia ditanam di tempat yang tidak memenuhi syarat, maka si tanaman akan lebih mudah stres dan perlu waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri. Selain tidak bisa tumbuh dengan baik, tanaman juga jadi rentan terhadap hama dan penyakit.

Oleh karena itu, memilih lokasi tanam yang tepat sedari awal adalah salah satu pilihan terbaik agar tanaman bisa tumbuh dengan kuat hingga dewasa, dan mampu menghadapi berbagai potensi masalah yang lain.

5. Mengenali Masalah yang Berpotensi Muncul

Pekebun yang sudah mengenali dan memahami siklus hama dan tingkah lakunya bisa menentukan jenis kontrol mana yang efektif dalam menangani masalah tersebut.

<1% spesies serangga atau hewan yang datang ke kebun termasuk hama

Serangga yang hidup di kebun adalah bagian dari ekosistem alam yang sangat kompleks. Ia pun termasuk dalam mata rantai makanan. Beberapa serangga juga ada yang berbahaya. Oleh karena itu, pekebun pun sebaiknya mengenali serangga mana yang berbahaya, yang menguntungkan dan yang tidak membawa efek apapun.

Dan ketahuilah, walaupun tidak terlalu populer, beberapa seranggan punya peranan yang penting. Misalnya seperti lebah yang dibutuhkan oleh pohon buah untuk membantu polinasi / penyerbukan bunga. Tanpa adanya polinasi, maka tidak akan ada buah yang muncul.

6. Siklus Hama & Penyakit

Kelinci bisa jadi satu masalah tanaman karena ia akan menghabiskan tanaman yang kamu tanam, lho!

Beberapa pekebun sering mengalami serangan hewan dan menganggapnya serangan dalam satu malam. Pada kenyataannya, beberapa hewan butuh waktu berhari-hari atau beberapa minggu untuk berkembang biak hingga mencapai jumlah tertentu yang dapat menghabisi tanaman dalam waktu singkat.

Jika penyerangnnya adalah kelinci atau tikus tanah, serangan satu malam bisa saja terjadi. Tetapi untuk kasus hama yang berasal dari serangga berukuran kecil, masalah terjadi sudah jauh lebih lama hanya saja tidak ketahuan.

Patogen hama/penyakit akan terlebih dahulu menempel di inang, lalu akan tumbuh sedikit demi sedikit. Jika kondisi lingkungan dan cuaca memungkinkan, maka patogen pun bisa tumbuh lebih cepat. Dan sekali menempel, hama/penyakit akan menyebar dan menyerang jaringan tanaman dan merusaknya. Karena mereka memakan nutrisi tanaman ataupun jaringannya, maka tanda-tanda fisik pun bisa ditemukan dengan mudah. Tetapi inipun biasanya sudah agak terlambat, karena persebarannya yang masif. Ini pula yang terjadi pada pisang Gros Michel.

Membasmi seluruh hama yang ada di kebun adalah suatu hal yang mustahil dilakukan. Pilihan terbaik yang bisa dipilih adalah:

  1. Menjaga persebaran hama / penyakit seminim mungkin, dan
  2. Membuat tanaman sehat dan kuat serta tidak stres.

7. Adopsi Strategi Terintegrasi

Kepik akan dengan senang hati memakan kutu kebul yang bersarang di dedaunan.

Kenali berbagai teknik manajemen hama dan penyakit, sehingga bisa menentukan mana yang lebih efisien digunakan atau diterapkan saat serangan terjadi. Apa saja itu?

  1. Penerapan pemangsa menguntungkan (beneficial predators) atau pengontrol biologis;
  2. Membangun kebun yang tidak atraktif / tidak menarik bagi hama berbahaya; dan
  3. Menciptakan kondisi yang membuat pemangsa menguntungkan mau datang ke kebun kita (cultural controls).

Demikian strategi yang bisa temenanem terapkan untuk menghadapi masalah pada tanaman di kebun.

Semoga membantu!


Foto oleh earthswell di Unsplash

Kategori
Penyakit

7 Cara Mencegah dan Mengobati Jamur Embun Tepung

jamur embun tepung
Kredit foto: VegCropsHotline.org

Berkebun selalu memiliki tantangan tersendiri—terutama sayuran dan tanaman herba yang dikonsumsi sebagai makanan. Dan sekalipun untuk pekebun yang sudah mahir, tidak akan terlepas dari masalah hama dan penyakit. Yang paling membuat banyak pekebun rumahan ataupun petani profesional khawatir dan frustasi salah satunya adalah jamur embun tepung atau powdery mildew.

Jamur embun tepung adalah salah satu penyakit paling umum yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, yang disebabkab oleh jamur. Tampilannya seperti bintik-bintik putih dengan tekstur serbuk seperti tepung, dan tersebar di permukaan daun dan batang.

Kalau kamu tidak rajin mengecek tanamanmu, penyakit ini bisa menyebar dengan cepat dan menurunkan kemampuan tumbuh vegetatif tanaman, sehingga mencegahnya berbunga. Pada tanaman buah, kalau pembungaan tidak terjadi, maka tidak akan ada buah yang dihasilkan.

Apa sih sebenarnya jamur embun tepung itu?

Jamur embun tepung atau powdery mildew adalah penyakit tanaman yang disebabkan jenis jamur / fungi tertentu, salah satunya adalah Erysiphe cichoracearum—jamur yang menyerang tanaman labu dan gambas / squash. Tapi sebenarnya, jenis jamur yang menyebabkan embun tepung tidak hanya itu, ya.

Terlepas dari jenis spesifik jamurnya yang berbeda-beda, cara mereka menyerang sebenarnya SERUPA. Si jamur akan menyebar di daun dan batang, menghalangi kegiatan fotosintesis daun dan transportasi nutrisi yang diperlukan.

Kalau tidak segera ditangani dan terlanjur menyebar, kerusakannya akan makin parag dan tanaman harus dibuang karena tidak bisa diselamatkan.

Bagaimana cara mengidentifikasinya?

Tanda-tanda kasat mata dari penyakit ini adalah serbuk putih seperti tepung yang menutupi daun. Serbuk putih itu akan berkumpul dengan ukuran yang kecil dan kadang kita tidak terlalu melihatnya jika sambil lalu ketika melakukan pengecekan.

jamur embun tepung vs jamur bulu halus
Contoh Perbedaan Powdery Mildew dengan Downy Mildew. Sumber.

Untuk membedakan antara jamur embun tepung (powdery mildew) dengan jamur bulu halus (downy mildew) memang agak sulit. Cara membedakannya adalah ketahui dimana ia muncul di tanamanmu. Jamur bulu halus hanya muncul di bawah daun serta tidak memiliki tekstur putih seperti tepung, sedangkan jamur embun tepung bisa menyebar kemana-mana dan berstekstur seperti serbuk tepung berwarna putih.

Gejala-gejala yang Ditimbulkan

Seiring penyakit ini berkembang, bintik-bintik putih kecil mulai membentuk struktur seperti akar yang akan menembus daun tanaman dan menguras nutrisi didalamnya. Daun akan menjadi kelaparan dan mulai menguning.

Jika dibiarkan, daun akan berubah warna menjadi coklat dan mati. Masalah ini sudah cukup buruk dengan sendirinya, tapi daun yang sekarat juga membawa potensi kerusakan akibat sinar matahari, kelainan bentuk tunas dan buah, serta berpotensi gagal berbuah sama sekali.

Cara Mencegah dan Merawat Tanaman yang Terkena Jamur Embun Tepung

Pencegahan menyeluruh terhadap penyakit jamur embun tepung yang sudah mewabah sangat sulit untuk dilakukan. Spora jamur ukurannya mikroskopis dan sangat ringan, sehingga mudah diterbangkan angin atau menempel dan terbawa oleh serangga. Kemudian spora tersebut akan menyebar di tempat ia jatuh, jika kondisinya memungkinkan.

Dalam kondisi lingkungan yang kelembapannya terjaga dan memiliki aliran udara yang baik, biasanya tidak akan jadi masalah berarti, karena jamur juga tidak akan tumbuh. Tapi jika sporanya jatuh di tempat dengan kondisi lembap basah dan aliran udaranya tidak baik, maka akan jadi tempat inokulasi yang sangat tepat untuk si jamur.

Cara-cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan:

  1. Pilih varietas tanaman yang resisten terhadap jamur embun tepung.
  2. Hindari menanam varietas yang rentan di tempat yang terlindung dari cahaya matahari.
  3. Kendalikan hama kutu kebul, karena mereka bisa membawa spora jamur embun tepung.
  4. Atur kelembapan di area kanopi daun secara teratur, dan juga cek area bawah daun, terutama di bagian yang terlalu rimbun.
  5. Perhatikan jarak tanam antar tanaman. Cari tahu berapa jarak tanam yang tepat untuk tanaman yang ditanam. Ini akan membantu mengurangi potensi wabah jamur embun tepung.
  6. Buang sisa tanaman yang mati karena jamur embun tepung, dan bersihkan area sekitar tempat tanaman mati itu tumbuh, pastikan tidak ada sisa-sisa tanaman.
  7. Gunakan perawatan yang tepat kalau tanamanmu terkena jamur embun tepung yang cukup parah. Panggil tenaga profesional jika memang diperlukan.

Produk Rumah Tangga yang Ampuh dan Terjangkau untuk Jamur Embun Tepung

Ada beberapa produk rumah tangga yang bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit jamur embun tepung, dengan asumsi penyebarannya tidak terlalu parah, ya.

1. Baking Soda

Ya, baking soda yang biasa dipakai untuk bahan campuran membuat kue dan roti itu ternyata bisa digunakan untuk pencegahan penyebaran jamur embun tepung. Cukup campurkan 1 sendok makan baking soda dengan 5 liter air bersih, dan tambahkan 13 sendok teh sabun cuci piring. Gunanya sabun cuci piring disini adalah untuk membantu larutan lebih menempel di daun.

Semprotkan pada bagian tanaman yang terserang jamur embun tepung. Dan jika ada sisa, buang saja, karena larutan ini hanya bisa digunakan langsung setelah dibuat, tidak bisa disimpan.

2. Potassium Bicarbonate

Bahan yang sering digunakan di industri pengolahan makanan dan pembuatan wine ini bisa digunakan untuk mengobati tanaman yang terserang jamur embun tepung. Keuntungannya, ia memiliki kandungan aktif untuk melawan spora jamur, sekalipun yang sudah agak parah. Jadi tidak hanya sekedar melakukan pencegahan penyebaran seperti yang dilakukan baking soda.

3. Obat Kumur Berbasis Ethanol

Obat kumur standar yang biasa ada di supermarket dan apotik

Cairan yang sering kita gunakan untuk kumur setelah menyikat gigi, yang biasanya berwarna biru atau hijau bening itu, bisa lho digunakan sebagai pembasmi spora jamur embun tepung. Ia sudah diformulasikan untuk membasmi kuman, jadi bisa dipakai untuk menghilangkan spora jamur embun tepung.

Campurkan 1 bagian obat kumur dengan 3 (tiga) bagian air bersih, lalu semprotkan ke bagian tanaman yang terserang kamur embun tepung. Ulangi setiap 2-3 hari sekali sampai penyakitnya hilang.

4. Cuka Makan

Cuka makan biasa juga bisa digunakan untuk mengobati penyakit ini. Campurkan 4 (empat) sendok makan cuka ke dalam 5 liter air bersih, dan semprotkan ke tanaman setiap 3 (tiga) hari sekali.

Larutan ini aman disemprotkan ke berbagai sayuran dan buah-buahan yang akan dimakan. Tetapi, cuka sendiri sebenarnya bersifat asam. Jadi, perhatikan pengaplikasiannya. Jika tanaman terliat stres atau berubah fisiologisnya, hentikan pengaplikasiannya selama beberapa hari, lalu ganti dengan bahan lain yang kurang asam.

5. Susu Bubuk atau Susu Cair

Susu telah direkomendasikan untuk mengobati penyakit embun tepung dari generasi ke generasi, tapi baru sekarang ilmu di baliknya sedang diselidiki. Sebuah penelitian menemukan bahwa larutan susu 10% sama efektifnya melawan jamur seperti metode pengobatan lainnya. Susu adalah pilihan yang cukup murah dan benar-benar organik untuk melawan penyakit tanaman ini dan dapat digunakan dengan aman di semua area penanaman.

6. Minyak Mimba

Minyak mimba atau neem oil adalah ekstrak yang dibuat dari buah dan biji pohon mimba (neem), yang berasal dari India. Ia sudah digunakan sebagai insektisida dan antijamur selama ribuan tahun, dan masih berguna sampai sekarang sebagai senyawa organik untuk membasmi hama kebun.

Baca Juga: Minyak Mimba, Pembasmi Hama & Penyakit Multifungsi

Minyak ini digunakan untuk menghilangkan embun tepung dengan cara mengurangi kemampuan spora untuk berkembang biak. Ia sering direkomendasikan sebagai semprotan taman untuk melawan serangga tanaman, tetapi juga efektif sebagai semprotan untuk jamur embun tepung.

Tapi, ia mungkin lebih efektif digunakan sebagai pencegahan daripada sebagai pengobatan ketika masalah telah terjadi.

Seperti yang dikatakan oleh orang bijak jaman dulu, “Mencegah lebih baik daripada mengobati.” Selalu perhatikan kondisi tanamanmu dan lingkungan tempat ia tumbuh, karena ia juga adalah makhluk hidup yang punya kebutuhan yang harus dipenuhi; seperti manusia.


Kredit foto: VegCropsHotline.org

Kategori
Penyakit

3 Pertanda Tanaman Keracunan Nitrogen dan Cara Menanganinya

Berkebun dengan hidroponik itu memang menyenangkan. Ada banyak hal yang bisa dipelajari, dipraktekkan dan dilihat hasilnya dalam waktu yang lebih singkat. Tetapi, semenyenangkan apapun, berkebun dengan hidroponik bukan tanpa masalah sama sekali. Masalah akan selalu ada. Dan kenyataannya, untuk pemula pasti akan menghadapi lebih banyak masalah, karena memang mempelajari hidroponik itu memerlukan pemahaman teknis yang mendalam—tidak seperti menanam di tanah.

Keracunan nitrogen adalah salah satu masalah yang menyebalkan. Dan kadang, kita tidak tahu kalau sebenarnya tanda-tanda yang ditunjukkan tanaman adalah karena keracunan pupuk! Kita tidak menyadari kalau tanaman juga bisa keracunan kalau kelebihan nutrisi. Dan nitrogen adalah unsur nutrisi yang paling dibutuhkan tanaman. Tapi kalau kelebihan, ia bisa membunuh tanaman-tanamanmu!

Seperti Apa Keracunan Nitrogen Itu

Foto milik JAIN Irrigation

Tanaman memerlukan nitrogen dalam jumlah besar saat ia berada di fase vegetatif. Seringnya, sebagai pemula, kita senang menambahkan pekatan nutrisi terus-menerus ke dalam tandon larutan nutrisi, selama kepekatan larutannya masih berada pada ambang batas yang sanggup diterima tanaman.

Dan ketika tanaman masuk ke fase generatif, ia tidak bisa menerima nitrogen yang terlalu banyak, dan mulai kelihatan menderita. Ini dikarenakan, saat tanaman mulai masuk ke fase generatif atau pembungaan, ia hanya membutuhkan sedikit nitrogen dan lebih banyak phosphorus dan kalium. Ingat, tanaman memerlukan 3 unsur nutrisi makro yaitu nitrogen (N), phosphorus (P), dan kalium (K). Sisanya tentu saja nutrisi mikro.

Jika level nitrogenmu stabil dan kamu tidak menyesuaikannya dengan kebutuhan tanaman (fase pertumbuhannya yang baru), ia akan keracunan karena mendapat nutrisi yang tidak ia butuhkan, dan juga kelaparan karena nutrisi yang dibutuhkan jumlahnya hanya sedikit.

Tanda-tanda Keracunan Nitrogen

Penyakit tanaman Bayam
Bayam yang keracunan Nitrogen. Foto koleksi pribadi, 2020.

Keracunan nitrogen yang terjadi pada tanaman akan sedikit berbeda antara tanaman satu dengan lainnya. Tetapi, masalah ini memiliki beberapa tanda-tanda umum, antara lain:

  1. Warna daung yang lebih gelap dari warna normalnya;
  2. Tepian daun yang terbakar dan menjadi coklat gosong, kemudian menyebar hingga membuat pinggiran daun menjadi sobek-sobek; dan
  3. Beberapa daun terutama daun tua memucat karena kebanyakan nitrogen dan kekurangan unsur lain.

Gejala-gejala ini akan makin buruk kalau tingkat pH larutan nutrisimu tidak sesuai kebutuhan tanaman, atau untuk tanaman yang ditanam di tanah mengalami kekurangan atau kelebihan air yang ekstrim. Ini terjadi karena tanaman sudah cukup stress, sehingga tanda-tanda keracunan nitrogen yang ditampilkannya akan makin kentara.

Jumlah Nitrogen yang Dibutuhkan Tanaman

Catatan: Ini adalah aturan umum praktis yang berlaku, bukan resep spesifik untuk tanaman tertentu. Setiap jenis tanaman berbeda memerlukan campuran nutrisi yang berbeda untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.

Fase Vegetatif

Pada fase ini, tanaman memerlukan banyak nitrogen untuk menumbuhkan batang, akar dan daun untuk menghasilkan produsen energi—dalam hal ini: fotosintesis. Semua jenis nutrisi hidroponik yang ditujukan Sayuran Daun pasti memiliki kandungan nitrogen yang lebih tinggi, atau setidaknya seimbang dengan phosphorus dan kalium.

Fase Generatif / Pembungaan

Ketika memasuki fase ini, tanamanmu akan bertransisi dari menumbuhkan batang dan daun yang banyak. Dan berfokus untuk menumbuhkan kuncup bunga, bunga dan buah. Tentunya tidak smeua tanaman memasuki fase ini. Tapi sebagian besar memang iya. Kalau kamu memberi nitrogen yang terlalu banyak ketika tanaman masuk ke fase ini, tentunya pertumbuhan mereka akan terganggu. Maka dari itu, cari nutrisi yang sesuai untuk fase pertumbuhan tanamanmu.

Mengurangi Potensi Masalah Lain Pada Tanaman Terdampak

Sebelum kamu melakukan perawatan terhadap tanaman yang keracunan nitrogen, ada baiknya kamu memperhatikan hal-hal yang bisa berpotensi menjadi masalah, misalnya:

Untuk tanaman yang ditanam di tanah

  1. Pastikan pengairan cukup, tidak kekurangan ataupun kelebihan.
  2. Pastikan drainase dan aerasi di sistem perakaran baik dan tidak terhambat.

Untuk tanaman hidroponik

  1. Pastikan larutan nutrisi teroksigenasi dengan baik.
  2. Kadar pH dan kepekatan larutan nutrisi (ppm / EC) terjaga sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Dan jangan lupa, suhu udara serta kelembapan di lingkungan tanam juga sebaiknya tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin.

Kalau persyaratan di atas sudah terpenuhi, masalah keracunan nitrogen yang terjadi pada tanamanmu akan mudah hilang, kecuali kalau kamu memupuknya tidak sesuai dosis.

Mengobati Tanaman yang Keracunan Nitrogen

Kalau kamu berpikir bahwa solusinya yang cukup mudah adalah dengan “Berhenti menambahkan nitrogen ke tanaman!”, kamu benar. Tetapi, untuk mengembalikan kesehatan tanaman dan kebun yang keracunan nitrogen tidak sesederhana itu. Walaupun masih terbilang cukup mudah.

Bagaimana caranya?

Tanaman Hidroponik

Cek jenis nutrisi yang digunakan, kepekatan larutan nutrisi dan kadar pH nya, sesuai dengan fase tumbuh si tanaman atau tidak. Kalau tidak:

  1. Encerkan larutan nutrisi yang sudah ada dengan cara menambahkan air murni / air baku. Jangan lupa sesuaikan kadar pH setelah penambahan air.
  2. Kalau terlalu parah, buang larutan nutrisi yang ada, dan ganti dengan larutan yang baru. Larutan yang lama bisa disiramkan ke pohon / tanaman di tanah.

Tanaman di Tanah

Guyur dengan air murni / air baku sebanyak-banyaknya. Kamu juga bisa menggunakan air buangan AC / pendingin udara. Biarkan air itu membanjiri tanamanmu. Tapi kamu juga harus memastikan drainasenya bagus, jadi tanaman tidak kebanjiran. Cek lagi 2-3 hari kedepan.

Kalau sudah mulai membaik, kamu bisa menambahkan pupuk yang sesuai dengan fase tumbuhnya. Tetapi sebaiknya berikan 1312 dosis saja, supaya tanaman beradaptasi terlebih dahulu.

Kalau kamu tidak merasa memberi pupuk berlebih, mungkin sebenarnya tanah tempat si tanaman itu bernaung sudah memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Jika kamu menggunakan pot/kontainer, coba ganti dengan tanah yang baru. Akan lebih baik jika menggunakan tanah yang belum dicampur kompos atau pupuk kandang.

Tapi jika tidak menggunakan pot, mungkin kamu bisa mencoba menggunakan air murni yang pH nya diturunkan ke level 5.5, lalu siramkan air ini ke tanamanmu. Ini akan mendorong nitrogen yang ada di tanah tempat tanamanmu bernaung mengalir ke tempat lain.

Semoga cara ini dapat membantu untuk menyelamatkan tanamanmu dari kematian, ya. Semoga sukses!

Kategori
Solusi Nabati

Minyak Mimba, Pembasmi Hama & Penyakit Multifungsi

Dalam berkebun itu, kalau lingkungannya tidak benar-benar steril seperti di dalam laboratorium, tentunya tidak akan pernah lepas dari hama dan penyakit. Pilihannya adalah pakai pestisida (dan -sida -sida yang lain) untuk membasmi hama dan penyakit di kebun kita. Tetapi kita semua juga pastinya ingin melindungi dan menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan kita, bukan?

Tantangan terbesar bagi seorang pekebun adalah menemukan pembasmi hama yang aman bagi lingkungan, manusia, dan hewan-hewan bermanfaat lainnya, karena bahan-bahan kimia sintetis buatan manusia yang sudah terlalu banyak beredar bebas di pasaran tentunya membawa efek samping. Selain itu, banyak produk kimia sintetis ini memiliki keterbatasan, dimana hanya efektif untuk membasmi spesies tertentu, dan spesifik untuk varietas tanaman tertentu.

Tapi tidak dengan minyak mimba! Minyak yang juga dikenal dengan nama neem oil ini adalah minyak serbaguna yang diinginkan oleh seorang pekebun, karena ia:

  1. Bisa digunakan untuk tanaman yang dikonsumsi manusia ataupun hewan ternak.
  2. Tidak meninggalkan residu berbahaya yang bisa masuk ke air tanah dan meracuni lingkungan.
  3. Mengurangi berbagai jenis hama terutama hama serangga secara lebih efektif.
  4. Mengurangi munculnya embun tepung atau powdery mildew yang bisa menghabisi tanaman.

Apa itu Minyak Mimba?

Pohon buah Mimba
Pohon dan buah Mimba

Minyak mimba adalah minyak hasil ektraksi dari pohon mimba atau lilac India (Azadirachta indica), spesies tanaman yang banyak tumbuh di India dan Asia Selatan. Pohon ini juga banyak ditemukan di Indonesia. Selama beberapa abad terakhir, minyak mimba digunakan oleh berbagai peradaban manusia sebagai campuran lilin, minyak dan sabun mandi. Ia juga digunakan sebagai salah satu bahan campuran kosmetik organik.

Seluruh bagian tanaman ini bisa diekstrak menjadi minyak, tetapi biji buahnya lah yang memiliki komponen insektisida paling tinggi. Komponen aktif primernya bernama azadirachtin, tetapi minyak mimba juga mengandung asam lemak tak jenuh dan omega-3.

Minyak mimba hadir dalam berbagai warna, mulai dari kuning, cokelat, hingga merah. Ia memiliki aroma yang kuat, mirip dengan bawang putih dengan tambahan belerang.

Fungsi Minyak Mimba

Sebagai Pestisida

Minyak mimba paling cocok ketika digunakan sebagai pestisida. Ia adalah bahan yang umum ditemui di berbagai pestisida komersil, yang diproduksi dalam berbagai bentuk seperti granule, serbuk ataupun cairan. Mimba dapat membunuh sekitar 200 jenis hama seperti kutu kebul, lalat putih, ulat bulu, dan berbagai jenis serangga yang menyerang tanaman.

Kutu kebul
Foto milik Morning Chores

Ia juga bekerja secara sistemik jika diaplikasikan ke tanah atau larutan nutrisi hidroponik. Komponen minyak mimba yang sudah terlarut itu akan diserap oleh akar, dan akan masuk ke seluruh tubuh tanaman. Tanaman yang sudah mengandung komponen minyak mimba ini akan diserang oleh hama, baik itu disedot nutrisinya ataupun dimakan daun dan buahnya. Ketika komponen mimba masuk ke tubuh si hama, ini akan menyebabkan nafsu makan mereka berkurang dan bahkan hilang sama sekali. Komponen mimba juga dapat melubangi saluran pernafasan serangga, dan membuat reproduksi mereka terganggu. Hasil akhirnya, mereka tetap akan musnah, baik karena kelaparan, tidak bisa bereproduksi, ataupun saluran nafasnya rusak.

Sebagai Fungisida

Minyak mimba juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari fungus atau jamur, seperti embun tepung (powdery mildew), antraknosa, bintik daun, rust, dan keropeng.

Yang paling banyak ditemukan adalah penggunaannya untuk masalah embun tepung, jamur yang umum ditemui, yang menyerang sayuran, buah, dan tanaman hias ataupun pohon-pohon lansekap. Seperti kebanyakan jamur lapuk (mildew), embun tepung menyukai cuaca yang hangat dan lembap. Ia bisa dikenali dengan mudah dari warnanya yang seperti bintik putih atau abu-abu, dan banyak muncul di atas dedaunan. Jika sudah parah, ia akan menyebar ke buah, dan membuatnya tidak bisa dikonsumsi.

Foto milik Morning Chores

Untuk menghilangkannya, cukup semprotkan larutan minyak mimba ke bagian tanaman yang terkena jamur, setidaknya setiap 2 minggu sekali.

Sebagai Pengontrol Bakteri

Minyak mimba juga dapat mengontrol masalah bakteri di pohon buah, misalnya seperti hawar api. Ini berguna di akhir musim kering/kemarau, dimana pohon-pohon sudah meranggas namun mulai muncul hujan yang tidak menentu. Untuk melindungi tanaman dari bakteri, semprot batang pohon dan area tanah sekitarnya dengan larutan minyak mimba.

Penggunaannya untuk Tanaman di Kebun

Bahan aktifnya, azadirachtin, bisa digunakan untuk mengusir serangga dan mengurangi kemampuannya untuk makan dan tumbuh, dengan cara mengganggu hormon mereka. Ini juga berakibat pada terganggunya sistem reproduksi mereka, dan melubangi saluran pernafasannya.

Minyak ini bukan jenis pestisida / insektisida yang langsung membunuh serangga saat terjadi kontak. Ia adalah tipe pengontrol hama yang bekerja seiring waktu, namun efektif.

Meski ia bukan tipe pembunuh yang bekerja dengan cepat, ia bisa jadi pilihan utama pelindung tanaman-tanamanmu di kebun. Kamu bisa membuat membeli minyak ini di berbagai marketplace daring, ataupun membuatnya sendiri.

Cukup mencari konsentrat minyak mimba, karena ia yang memiliki bahan aktif paling tinggi. Kamu juga sebaiknya menghindari semprotan berbasis minyak mimba komersil, karena biasanya produk-produk ini dicampur dengan bahan-bahan lain yang belum tentu organik. Oleh karenanya, membuat semprotan minyak mimba-mu sendiri adalah cara yang paling tepat dan juga mudah.

Minyak mimba yang dijadikan semprotan daun adalah cara paling efektif untuk diaplikasikan ke tanaman. Ia bisa bertahan selama 3-22 hari di tanah, tetapi untuk di air (larutan nutrisi hidroponik) ia hanya bisa bertahan sekitar 45 menit hingga 4 hari.

Pengaplikasian Minyak Mimba sebagai Semprotan Daun

Minyak mimba yang disemprotkan ke tanaman sebenarnya paling efektif saat dijadikan sebagai semprotan daun, karena hama serangga akan memakan tanaman mulai dari daun. Namun setelahnya, minyak mimba akan terbiodegradasi dengan cepat. Oleh karenanya, sebaiknya aplikasikan semprotan ini setiap seminggu sekali.

Penggunaannya yang paling efektif adalah saat sudah mulai muncul hama dan penyakit, dan diaplikasikan saat mereka beraktivitas. Biasanya di pagi hari, ataupun petang saat mereka mulai keluar dari persembunyiannya untuk mulai makan.

Jika diaplikasikan berlebihan, minyak mimba berpotensi membunuh tanaman. Jadi, sebelum diaplikasikan pada seluruh tanaman, coba tes semprotkan ke satu daun dulu dan perhatikan selama 24 jam berikutnya. Jangan mengaplikasikan minyak mimba saat cahaya matahari sedang terik, atau ketika suhu lingkungan tanam sedang panas ataupun dingin. Berhati-hatilah juga terhadap tunas yang masih baru ataupun tanaman yang masih muda, karena masih sangat sensitif, tidak seperti tanaman dewasa.

Minyak mimba juga bisa diaplikasikan ke tanah ataupun larutan nutrisi hidroponik. Tanaman akan menyerapnya melalui akar dan didistribusikan ke seluruh tubuhnya. Hama yang memakan tanaman tersebut akan teracuni dan mati. Tetapi, minyak mimba tidak bisa bekerja pada semua jenis hama. Kamu harus mencari tahu sendiri, apakah masalah hama dan penyakit yang ada di tanamanmu dapat hilang dengannya atau tidak.

Apakah Minyak Mimba Aman?

Minyak mimba tidak hanya aman (secara umum) di kebun, tetapi ia juga bisa bermanfaat sebagai pupuk foliar (yang diaplikasikan ke daun) karena memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang baik untuk menyehatkan daun. Endapan minyaknya juga banyak digunakan sebagai penyubur tanah.

Ia memiliki masa simpan yang sangat pendek ketika sudah diaplikasikan ke tanaman. Sekitar 1-2 hari saja. Dan ia juga tidak akan bertahan lama di lingkungan. Cahaya matahari dan mikroba-mikroba akan menguraikannya dengan cepat. Selain itu, hama serangga tidak akan mengembangkan imunitas dan menjadi kebal terhadap minyak mimba, jadi bisa digunakan terus-menerus.

Minyak mimba juga tidak akan membunuh serangga bermanfaat seperti kupu-kupu, kepik, semut, belalang sembah dan lainnya, karena mereka tidak memakan tanaman. Ia juga aman untuk mamalia dan burung, tetapi beberapa tes menunjukkan bahwa ia bisa menyebabkan keracunan pada ikan. Jadi jika kamu memiliki sistem akuaponik dimana ikan dipelihara untuk “memberi makan” tanaman, maka sebaiknya kamu tidak mengaplikasikan minyak mimba sebagai pengontrol hama.

Bagaimana untuk manusia?

Minyak mimba dikategorikan aman jika digunakan dengan aplikasi topikal, atau terkena kulit. Tetapi pengecualian untuk wanita hamil ataupun wanita yang sedang dalam program konsepsi anak, sebaiknya tidak terpapar dengan minyak mimba. Karena minyak mimba dan keseluruhan bagian dari tanaman mimba memiliki kemampuan untuk memblok konsepsi. Ingat, pada serangga pun akan menyebabkan kegagalan reproduksi. Jadi sebaiknya kamu mencari opsi pengontrol hama organik yang lain.

Menurut agensi pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA), minyak mimba tidak termasuk substansi yang memiliki sifat karsinogenik alias penyebab terjadinya kanker. Namun untuk beberapa orang dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit. Jadi, cuci bersih semua hasil panenmu dari kebun sebelum dikonsumsi, dan gunakan sarung tangan saat mengaplikasikan minyak mimba ini.

Di India, minyak ini juga digunakan di kosmetik, sabun dan losion. Minyak mimba mengandung karotenoid dan antioksidan tinggi yang bermanfaat bagi kulit, dan digadang-gadang sebagai pencegah penuaan dini dan pelembap kulit yang baik. Minyak yang digunakan sebagai kosmetik akan dihilangkan kandungan Azadirachtin nya terlebih dahulu sehingga bisa menghasilkan minyak lemak hidrofobik. Minyak ini juga dapat meringankan simptom eczema atau eksim dan psoriasis, dan juga sebagai kondisioner rambut.

Dan lalu, bagaimana untuk hewan peliharaan?

Kamu juga bisa menggunakan minyak mimba sebagai penolak topikal untuk kutu dan nyamuk. Sangat aman untuk anjing dan kuda. Namun beberapa kucing sudah menunjukkan reaksi buruk terhadap mimba dan produk-produk pengendalian kutu yang memiliki kandungan mimba, jadi berhati-hatilah.

Apakah bisa digunakan sebagai pengontrol serangga di rumah?

Minyak Mimba adalah penolak yang efektif untuk semut, rayap, dan hama rumah tangga lainnya. Sayangnya, ia tidak berpengaruh banyak pada kecoak. Kontrol semut dengan bubuk nimba. Taburkan bubuk di jalur mereka dan di sekeliling umpan makanan. Untuk rayap, kamu harus memenuhi kayu tempat mereka makan menggunakan semprotan.

Seperti yang sudah kamu baca, minyak mimba memang multifungsi. Tidak hanya untuk tanaman, tetapi sampai ke rumah juga. Harganya terjangkau, aman dan mudah digunakan. Jadi, apakah kamu juga akan mencoba mengaplikasikannya?

Kategori
Mitos, Kisah dan Legenda

Tangan Panas vs Tangan Dingin

Sering sekali teman yang datang ke rumah atau tetangga yang kebetulan menyapa berkata padaku, “Enak ya kamu punya tangan dingin. ‘Nanem apa aja pasti tumbuh. Kalau aku tangannya panas, jadi nanem apa aja tanamannya pasti mati.” Aku hanya bisa meringis.

Mereka belum tahu saja, sudah berapa puluh kemasan benih yang terbuang karena tidak tumbuh. Atau kit tanam yang gagal tanam dan hanya sisa potnya saja. Belum lagi sistem hidroponik yang gagal karena kepanasan atau selang dripnya buntu. Ada juga tanaman-tanaman yang mati karena kekurangan cahaya, kebanyakan menyiram air, atau potnya dijadikan tempat pup kucing-kucingku. 😹

Beneran deh, tidak ada tuh yang namanya tangan panas atau tangan dingin.

Menanam itu Bukan Ilmu Sulap atau Sihir…

Mentalitas mudah menyalahkan dengan dalih mitos tangan-panas-tangan-dingin ini yang menurutku…omong kosong. Bercocok tanam itu bukan ilmu sulap atau sihir. Namanya juga bercocok tanam, dicocokkan dulu (dengan lingkungan yang dijadikan tempat tumbuh dan juga si penanam) supaya bisa ditanam. Kita tidak bisa menganggap kalau menanam itu hanya tinggal menyiapkan tanah, taruh benih, kubur, siram dengan air, dan tunggu sampai dia besar dan siap panen.

“Tidak bisa begitu, Ferguso…”

tangan panas

Bercocok tanam itu adalah sains. Ilmu pengetahuan alam. Dan karena itu, ada langkah-langkah dan metode-metode yang mesti diikuti supaya sukses menanam berbagai tanaman yang kamu inginkan.

Coba tanyakan ke diri sendiri:

  1. Sebelum membeli tanaman, apakah kamu sudah tahu dia mau ditaruh dimana? Apakah cahaya yang akan didapatkan cukup? Aliran udaranya bagaimana?
  2. Tanaman yang akan kamu beli, bagaimana perawatannya? Mudah atau sulit?
  3. Lokasi tempat menanamnya, apakah mudah dijangkau dan terlihat olehmu setiap kamu wara-wiri?
  4. Sewaktu membeli tanaman, apakah kamu bertanya tentang perawatannya ke si penjual tanaman?

Kalau 4 pertanyaan itu saja tidak bisa kamu jawab, berarti kamu tidak terlalu peduli apakah tanaman itu akan hidup lama atau mati. 😣 Sayang sih, mending buat jajan boba saja…

Menanam itu Tidak Sulit…

Penyebab utama kita gagal menanam atau dalam berkebun itu biasanya hanya karena belum memahami bagaimana cara tanaman tumbuh dan faktor apa saja yang mendukung pertumbuhannya

Pertanian sudah ada lebih dari 10ribu tahun yang lalu. Banyak sekali pengetahuan yang sudah dihasilkan dari proses panjang itu. Kamu bisa belajar dari buku-buku berkebun, internet, dan media sosial.

Dan terlebih lagi, semua tanaman hanya perlu:

  1. Cahaya;
  2. Air;
  3. Udara (suhu dan kelembapan yang sesuai);
  4. Unsur Hara.

Tapi, tiap tanaman punya preferensi masing-masing. Sukulen misalnya, harus ditanam di tempat yang terkena cahaya matahari penuh, air yang hanya sedikit, udara yang panas dan tidak terlalu lembap; bukan di dalam ruangan kerja yang miskin cahaya matahari dan terlalu sering kamu sirami. Bisa mati dengan cepat karena kebanyakan air. 😅

Baca juga: Sejarah Hidroponik dan Budaya Pertanian Masa Lampau

Kalau kamu melakukan usaha ekstra dengan belajar cara bertanam yang benar, kamu pasti akan sukses. Belajar, terus mencoba dan refleksi hasilnya. Tanya kepada orang yang berpengalaman, gabung ke komunitas dan berdiskusi. Itu juga merupakan cara-cara belajar lain yang bisa kamu lakukan di era internet seperti ini.

Semoga kamu makin berkomitmen untuk jadi makin jago bertanam, ya!