Kategori
Cara, Tips & Trik Menanam Tanah & Media Tanam

3 Macam Cocopeat yang Bisa Digunakan di Kebunmu

Sebagai salah satu media tanam populer dalam berhidroponik, cocopeat memiliki banyak kelebihan, terutama untuk pehidroponik pemula.

Aku menemukan banyak sekali artikel yang berhubungan dengan cocopeat, namun setelah dibaca, ada banyak info yang tidak tepat sehingga berpotensi misleading atau menimbulkan pemahaman yang keliru. Referensi yang ada disini disarikan dari berbagai jurnal ilmiah dan info dari orang-orang yang ahli dalam bidang berkebun (dan pertanian pada umumnya). Semoga bisa membantu.

Apa itu Cocopeat?

Pertama-tama, kamu sebaiknya tahu apa itu cocopeat sebenarnya.

Biasanya, kalau kita menonsumsi kelapa, yang dikonsumsi hanyalah daging buah dan airnya saja, yang rasanya enak dan segar. Husk atau sabut kelapa dianggap sebagai limbah. Semua material yang ditunjukkan ilustrasi di bawah ini mulai dari exocarp hingga testa adalah produk tidak terpakai…sampai akhirnya beberapa orang menyadari kalau material “sampah” itu bisa digunakan untuk berkebun dan kebutuhan rumah tangga.

Foto milik Tetrapak.com

Bagian yang ada diantara exocarp hingga testa bisa dikategorikan sebagai sabut kelapa atau coconut coir. Ada dua (2) jenis serat yang bisa dikategorikan sebagai sabut — coklat dan putih. Sabut coklat berasal dari kelapa yang matang dan tua, sehingga teksturnya lebih keras, tetapi ia lebih kuat dan tidak mudah hancur. Sedangkan sabut putih berasal dari kelapa yang masih muda dan belum matang, memiliki tekstur yang lebih lentur tetapi mudah hancur.

Dan hampir semua sabut kelapa yang digunakan untuk berhidroponik adalah sabut coklat, karena ia pun juga diproses terlebih dahulu sebelum digunakan, sehingga bisa tahan lebih lama.

Bagaimana Cara Pembuatan Cocopeat?

Agar sabut kelapa bisa digunakan untuk berhidroponik maupun kebutuhan berkebun lainnya (ia juga bisa digunakan di kebun organik, lho!), cocopeat akan melewati pemrosesan panjang dan lama terlebih dulu.

Pertama, batok kelapa yang sudah diambil daging dan airnya, direndam dengan air untuk melunakkannya dan membuatnya lebih mudah dilepas. Perendaman ini bisa dilakukan dengan menggunakan air laut maupun air tawar. Jika menggunakan air laut, maka saat pemrosesan, sabut harus diguyur dengan air bersih untuk melunturkan garam-garamnya.

Lalu setelah lunak dan bisa dirobek dengan mudah, sabut kelapa dikeluarkan dari perendaman dan kemudian dijemur. Proses penjemuran ini memakan waktu yang cukup lama — bisa sampai 1 tahun. Setelah proses pengeringan yang panjang, sabut-sabut itu akan dipadatkan sehingga membentuk bongkahan. Ada juga yang langsung dicacah menjadi berbagai ukuran — kepingan besar, kepingan kecil, hingga serbuk hasil penggilingan.

Setelah itu, barulah produk media tanam ini siap untuk dikemas sesuai dengan kebutuhan pemasaran dari pabrik yang mengolahnya.

Pro & Kontra Penggunaan Cocopeat

Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menggunakan cocopeat. Tetapi, seperti media tanam yang lain, ia juga memiliki kekurangan, yang menurut saya tidak sulit untuk dihilangkan.

Keunggulan Cocopeat

Mempermudah kamu yang sudah biasa menanam di tanah untuk bertransisi ke hidroponik — Kamu bisa tetap memiliki kebun yang penampilannya menarik seperti jika berkebun di tanah, namun menggunakan campuran cocopeat. Kembali ke kreativitasmu sebagai pekebun saja untuk mengaturnya. Tapi yang perlu diingat, kamu tetap harus melakukan penyiraman larutan nutrisi, karena cocopeat memiliki sifat inert alias netral, jadi tidak mengandung nutrisi dan pH sama sekali.

Menahan kelembapan dengan sangat baik — Cocopeat adalah media tanam yang punya retensi atau kemampuan menahan air paling baik. Ia bisa menahan air hingga sepuluh kali (10x) bobot tubuhnya, sehingga tanaman tidak akan cepat dehidrasi.

Aman untuk lingkungan — Ia bisa dipakai beberapa kali untuk menanam. Aku biasa menggunakannya hingga tiga kali (3x) untuk menghemat, dan kondisinya pun baik-baik saja, tanaman yang dihasilkan pun masih baik.

Tidak disenangi serangga — Serangga tidak terlalu senang untuk “nongkrong” di cocopeat. Ini membuatnya bisa membantumu mengatasi masalah serangga. Tetapi dari pengalamanku sendiri, jika aerasi di media tanam cocopeat tidak terlalu baik, ada saja hama atau penyakit yang menyerang, terutama yang berbentuk fungi atau jamur.

Cocok untuk pemula yang tidak mau menggunakan sistem hidroponik yang rumit — Cocopeat sangat sesuai untuk digunakan sebagai media tanam di sistem hidroponik statis seperti sistem sumbu ataupun guyur. Sampai saat ini, aku pun masih menggunakan sistem guyur untuk beberapa tanaman, termasuk pembenihan.

Kelemahan Cocopeat

Lembam / inert — Ini berarti, cocopeat tidak mengandung nutrisi dan pH sama sekali. Oleh karena itu, kamu harus mengaturnya sendiri. Berbeda dengan banyak artikel yang berkata kalau cocopeat memiliki pH yang rendah, sehingga sesuai untuk hidroponik. Pada kenyataannya, ia memiliki pH yang netral sehingga harus diatur terlebih dulu.

Perlu tambahan nutrisi mikro — Seringkali ditemukan tanaman kekurangan kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) jika menggunakan cocopeat sebagai media tanam, sehingga harus ditambahkan sendiri. Aku belum menemukan penyebabnya. Kapan-kapan aku tambahkan informasi itu jika sudah ketemu.

Harus dilembapkan terlebih dulu — Cocopeat dikemas dalam bentuk kering agar ringan. Karena itu, ia harus dibasahi terlebih dulu sebelum dipakai. Yang enaknya adalah, kegiatan ini tidak semerepotkan perawatan pra-tanam dengan rockwool.

Perlu ditambah media lain untuk meningkatkan aerasi — Bentuk cocopeat serbuk yang mudah memadat saat bertemu air dalam jumlah banyak akan menyulitkan akar untuk bernapas. Oleh karena itu, kamu harus mengatur irigasi yang sesuai agar cocopeat tidak menjadi terlalu padat. Dan sebaiknya, kamu mencampurnya dengan media tanam lain seperti perlite, vermicullite, atau pasir kasar (bisa pakai pasir Malang). Ini akan meningkatkan aerasi di perakaran.

Jenis-jenis Cocopeat di Pasaran

1. Serbuk Halus / Cocopeat

serbuk cocopeat
Foto milik Fibredust.com

Sebenarnya kalau menyebut cocopeat di pasaran, ya bentuknya adalah yang serbuk seperti ini. Ini adalah hasil sabut kelapa yang diambil seratnya kemudian digiling halus. Butirannya kecil dan halus, sangat mudah menyerap kelembapan dan air, sehingga jika digunakan sebagai media tanam tanpa dicampur dengan jenis lain akan menyebabkan akar tanaman sesak napas.

Ia harus diproses hingga menua dengan benar dalam waktu lama supaya bisa meluruhkan garam yang berpotensi membunuh tanamanmu kalau kamu tidak berhati-hati. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, pilihlah cocopeat yang kualitasnya baik dan dari produsen terpercaya.

2. Fiber / Serat Kelapa

serabut kelapa
Foto milik noahgardencentre.com.sg

Serat kelapa yang bentuknya seperti ijuk yang bersifat tidak menyerap air ini berfungsi untuk menambahkan kantong-kantong udara di dalam cocopeat. Hanya saja, ia cepat rusak dan hancur, jadi kantong udara di media tanammu akan berkurang seiring waktu.

Sebagai catatan, sebaiknya kalau memilih cocopeat jangan yang terlalu halus tanpa ada serat sama sekali. Dengan begitu, kamu tidak harus menambahkan media tanam jenis lain, jadi tetap bisa menekan biaya yang harus kamu keluarkan.

3. Cocochips / Kepingan

kepingan kelapa
Foto milik vgrove.com

Ini adalah sabut kelapa yang sudah diproses kemudian dipadatkan dan dipotong-potong dengan ukuran besar. Bisa digunakan juga sebagai campuran untuk serbuk dan serat kelapa yang sudah kamu beli. Karena ukurannya besar, bisa meningkatkan aerasi di perakaran, sekaligus membantu menyerap dan menyimpan larutan nutrisi dalam waktu cukup lama, sehingga tanamanmu tidak mengalami dehidrasi.

Cara Memilih Cocopeat yang Berkualitas

Faktor paling penting untuk menghasilkan cocopeat yang berkualitas adalah bagaimana ia dipanen, disiapkan, dan diproses. Karena faktor-faktor ini bukanlah sesuatu yang bisa kamu kontrol, makanya sebaiknya kamu memilih penyedia/produsen yang memang menjalankan praktik produksi terbaik.

Setelah sabut dipisahkan dari kelapa, ia disimpan dalam tumpukan selama beberapa tahun. Ini membuatnya berisiko terkena patogen karena pH normal yang dimiliki sabut kelapa. Sebagian besar produsen yang mengalami ini akan mensterilkan sabut dengan bahan kimia, sehingga siap digunakan di kebun. Ini memiliki risiko juga, karena ia dapat secara prematur memecah serat dan gambut, dan membuatnya hancur lebih cepat.

Pabrikan cocopeat yang terbaik akan mengontrol produksinya dengan seksama, dengan cara: – Menghindari situasi kondusif untuk munculnya patogen. – Memiliki sistem tersendiri yang dapat memonitor proses penuaan sabut kelapa. – Mencuci dan membilas sabut agar bebas dari garam. – Mencampur serbuk, serat dan kepingan untuk menciptakan media tanam berbasis kelapa yang seimbang. – Mengemas dan menyimpan produk mereka secara tepat.

Kalau kedengarannya repot… YA MEMANG! Untungnya kamu tidak perlu melakukan hal demikian. Kalau ke toko pertanian, tanyakan apa cocopeat yang paling berkualitas, dan bagaimana efeknya terhadap tanaman.

Nutrisi Apa yang Sesuai untuk Digunakan Bersama Cocopeat

Karena sabut kelapa adalah media tanam yang inert alias tidak memiliki kandungan nutrisi sama sekali, kamu harus memberinya nutrisi agar bisa digunakan untuk menumbuhkan tanamanmu. Ingat ya, ini adalah media tanam hidroponik, sekalipun kamu hanya menggunakan serbuk kelapa saja. Dia tidak akan berubah menjadi media tanam organik siap pakai.

Kalau ada orang yang bilang bahwa cocopeat butuh nutrisi khusus, itu tidak sepenuhnya benar. Hanya saja, jika kamu sudah menemukan tanda-tanda kekurangan kalsium dan/atau magnesium, maka tambahkan saja. Tapi selama ini aku belum pernah mengalami kekurangan dua elemen tersebut dalam level berat, sih. Jadi aku bisa bilang, cocopeat aman dan mudah untuk dipakai.

Kategori
Penyakit

3 Pertanda Tanaman Keracunan Nitrogen dan Cara Menanganinya

Berkebun dengan hidroponik itu memang menyenangkan. Ada banyak hal yang bisa dipelajari, dipraktekkan dan dilihat hasilnya dalam waktu yang lebih singkat. Tetapi, semenyenangkan apapun, berkebun dengan hidroponik bukan tanpa masalah sama sekali. Masalah akan selalu ada. Dan kenyataannya, untuk pemula pasti akan menghadapi lebih banyak masalah, karena memang mempelajari hidroponik itu memerlukan pemahaman teknis yang mendalam—tidak seperti menanam di tanah.

Keracunan nitrogen adalah salah satu masalah yang menyebalkan. Dan kadang, kita tidak tahu kalau sebenarnya tanda-tanda yang ditunjukkan tanaman adalah karena keracunan pupuk! Kita tidak menyadari kalau tanaman juga bisa keracunan kalau kelebihan nutrisi. Dan nitrogen adalah unsur nutrisi yang paling dibutuhkan tanaman. Tapi kalau kelebihan, ia bisa membunuh tanaman-tanamanmu!

Seperti Apa Keracunan Nitrogen Itu

Foto milik JAIN Irrigation

Tanaman memerlukan nitrogen dalam jumlah besar saat ia berada di fase vegetatif. Seringnya, sebagai pemula, kita senang menambahkan pekatan nutrisi terus-menerus ke dalam tandon larutan nutrisi, selama kepekatan larutannya masih berada pada ambang batas yang sanggup diterima tanaman.

Dan ketika tanaman masuk ke fase generatif, ia tidak bisa menerima nitrogen yang terlalu banyak, dan mulai kelihatan menderita. Ini dikarenakan, saat tanaman mulai masuk ke fase generatif atau pembungaan, ia hanya membutuhkan sedikit nitrogen dan lebih banyak phosphorus dan kalium. Ingat, tanaman memerlukan 3 unsur nutrisi makro yaitu nitrogen (N), phosphorus (P), dan kalium (K). Sisanya tentu saja nutrisi mikro.

Jika level nitrogenmu stabil dan kamu tidak menyesuaikannya dengan kebutuhan tanaman (fase pertumbuhannya yang baru), ia akan keracunan karena mendapat nutrisi yang tidak ia butuhkan, dan juga kelaparan karena nutrisi yang dibutuhkan jumlahnya hanya sedikit.

Tanda-tanda Keracunan Nitrogen

Penyakit tanaman Bayam
Bayam yang keracunan Nitrogen. Foto koleksi pribadi, 2020.

Keracunan nitrogen yang terjadi pada tanaman akan sedikit berbeda antara tanaman satu dengan lainnya. Tetapi, masalah ini memiliki beberapa tanda-tanda umum, antara lain:

  1. Warna daung yang lebih gelap dari warna normalnya;
  2. Tepian daun yang terbakar dan menjadi coklat gosong, kemudian menyebar hingga membuat pinggiran daun menjadi sobek-sobek; dan
  3. Beberapa daun terutama daun tua memucat karena kebanyakan nitrogen dan kekurangan unsur lain.

Gejala-gejala ini akan makin buruk kalau tingkat pH larutan nutrisimu tidak sesuai kebutuhan tanaman, atau untuk tanaman yang ditanam di tanah mengalami kekurangan atau kelebihan air yang ekstrim. Ini terjadi karena tanaman sudah cukup stress, sehingga tanda-tanda keracunan nitrogen yang ditampilkannya akan makin kentara.

Jumlah Nitrogen yang Dibutuhkan Tanaman

Catatan: Ini adalah aturan umum praktis yang berlaku, bukan resep spesifik untuk tanaman tertentu. Setiap jenis tanaman berbeda memerlukan campuran nutrisi yang berbeda untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.

Fase Vegetatif

Pada fase ini, tanaman memerlukan banyak nitrogen untuk menumbuhkan batang, akar dan daun untuk menghasilkan produsen energi—dalam hal ini: fotosintesis. Semua jenis nutrisi hidroponik yang ditujukan Sayuran Daun pasti memiliki kandungan nitrogen yang lebih tinggi, atau setidaknya seimbang dengan phosphorus dan kalium.

Fase Generatif / Pembungaan

Ketika memasuki fase ini, tanamanmu akan bertransisi dari menumbuhkan batang dan daun yang banyak. Dan berfokus untuk menumbuhkan kuncup bunga, bunga dan buah. Tentunya tidak smeua tanaman memasuki fase ini. Tapi sebagian besar memang iya. Kalau kamu memberi nitrogen yang terlalu banyak ketika tanaman masuk ke fase ini, tentunya pertumbuhan mereka akan terganggu. Maka dari itu, cari nutrisi yang sesuai untuk fase pertumbuhan tanamanmu.

Mengurangi Potensi Masalah Lain Pada Tanaman Terdampak

Sebelum kamu melakukan perawatan terhadap tanaman yang keracunan nitrogen, ada baiknya kamu memperhatikan hal-hal yang bisa berpotensi menjadi masalah, misalnya:

Untuk tanaman yang ditanam di tanah

  1. Pastikan pengairan cukup, tidak kekurangan ataupun kelebihan.
  2. Pastikan drainase dan aerasi di sistem perakaran baik dan tidak terhambat.

Untuk tanaman hidroponik

  1. Pastikan larutan nutrisi teroksigenasi dengan baik.
  2. Kadar pH dan kepekatan larutan nutrisi (ppm / EC) terjaga sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Dan jangan lupa, suhu udara serta kelembapan di lingkungan tanam juga sebaiknya tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin.

Kalau persyaratan di atas sudah terpenuhi, masalah keracunan nitrogen yang terjadi pada tanamanmu akan mudah hilang, kecuali kalau kamu memupuknya tidak sesuai dosis.

Mengobati Tanaman yang Keracunan Nitrogen

Kalau kamu berpikir bahwa solusinya yang cukup mudah adalah dengan “Berhenti menambahkan nitrogen ke tanaman!”, kamu benar. Tetapi, untuk mengembalikan kesehatan tanaman dan kebun yang keracunan nitrogen tidak sesederhana itu. Walaupun masih terbilang cukup mudah.

Bagaimana caranya?

Tanaman Hidroponik

Cek jenis nutrisi yang digunakan, kepekatan larutan nutrisi dan kadar pH nya, sesuai dengan fase tumbuh si tanaman atau tidak. Kalau tidak:

  1. Encerkan larutan nutrisi yang sudah ada dengan cara menambahkan air murni / air baku. Jangan lupa sesuaikan kadar pH setelah penambahan air.
  2. Kalau terlalu parah, buang larutan nutrisi yang ada, dan ganti dengan larutan yang baru. Larutan yang lama bisa disiramkan ke pohon / tanaman di tanah.

Tanaman di Tanah

Guyur dengan air murni / air baku sebanyak-banyaknya. Kamu juga bisa menggunakan air buangan AC / pendingin udara. Biarkan air itu membanjiri tanamanmu. Tapi kamu juga harus memastikan drainasenya bagus, jadi tanaman tidak kebanjiran. Cek lagi 2-3 hari kedepan.

Kalau sudah mulai membaik, kamu bisa menambahkan pupuk yang sesuai dengan fase tumbuhnya. Tetapi sebaiknya berikan 1312 dosis saja, supaya tanaman beradaptasi terlebih dahulu.

Kalau kamu tidak merasa memberi pupuk berlebih, mungkin sebenarnya tanah tempat si tanaman itu bernaung sudah memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Jika kamu menggunakan pot/kontainer, coba ganti dengan tanah yang baru. Akan lebih baik jika menggunakan tanah yang belum dicampur kompos atau pupuk kandang.

Tapi jika tidak menggunakan pot, mungkin kamu bisa mencoba menggunakan air murni yang pH nya diturunkan ke level 5.5, lalu siramkan air ini ke tanamanmu. Ini akan mendorong nitrogen yang ada di tanah tempat tanamanmu bernaung mengalir ke tempat lain.

Semoga cara ini dapat membantu untuk menyelamatkan tanamanmu dari kematian, ya. Semoga sukses!

Kategori
Solusi Nabati

Minyak Mimba, Pembasmi Hama & Penyakit Multifungsi

Dalam berkebun itu, kalau lingkungannya tidak benar-benar steril seperti di dalam laboratorium, tentunya tidak akan pernah lepas dari hama dan penyakit. Pilihannya adalah pakai pestisida (dan -sida -sida yang lain) untuk membasmi hama dan penyakit di kebun kita. Tetapi kita semua juga pastinya ingin melindungi dan menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan kita, bukan?

Tantangan terbesar bagi seorang pekebun adalah menemukan pembasmi hama yang aman bagi lingkungan, manusia, dan hewan-hewan bermanfaat lainnya, karena bahan-bahan kimia sintetis buatan manusia yang sudah terlalu banyak beredar bebas di pasaran tentunya membawa efek samping. Selain itu, banyak produk kimia sintetis ini memiliki keterbatasan, dimana hanya efektif untuk membasmi spesies tertentu, dan spesifik untuk varietas tanaman tertentu.

Tapi tidak dengan minyak mimba! Minyak yang juga dikenal dengan nama neem oil ini adalah minyak serbaguna yang diinginkan oleh seorang pekebun, karena ia:

  1. Bisa digunakan untuk tanaman yang dikonsumsi manusia ataupun hewan ternak.
  2. Tidak meninggalkan residu berbahaya yang bisa masuk ke air tanah dan meracuni lingkungan.
  3. Mengurangi berbagai jenis hama terutama hama serangga secara lebih efektif.
  4. Mengurangi munculnya embun tepung atau powdery mildew yang bisa menghabisi tanaman.

Apa itu Minyak Mimba?

Pohon buah Mimba
Pohon dan buah Mimba

Minyak mimba adalah minyak hasil ektraksi dari pohon mimba atau lilac India (Azadirachta indica), spesies tanaman yang banyak tumbuh di India dan Asia Selatan. Pohon ini juga banyak ditemukan di Indonesia. Selama beberapa abad terakhir, minyak mimba digunakan oleh berbagai peradaban manusia sebagai campuran lilin, minyak dan sabun mandi. Ia juga digunakan sebagai salah satu bahan campuran kosmetik organik.

Seluruh bagian tanaman ini bisa diekstrak menjadi minyak, tetapi biji buahnya lah yang memiliki komponen insektisida paling tinggi. Komponen aktif primernya bernama azadirachtin, tetapi minyak mimba juga mengandung asam lemak tak jenuh dan omega-3.

Minyak mimba hadir dalam berbagai warna, mulai dari kuning, cokelat, hingga merah. Ia memiliki aroma yang kuat, mirip dengan bawang putih dengan tambahan belerang.

Fungsi Minyak Mimba

Sebagai Pestisida

Minyak mimba paling cocok ketika digunakan sebagai pestisida. Ia adalah bahan yang umum ditemui di berbagai pestisida komersil, yang diproduksi dalam berbagai bentuk seperti granule, serbuk ataupun cairan. Mimba dapat membunuh sekitar 200 jenis hama seperti kutu kebul, lalat putih, ulat bulu, dan berbagai jenis serangga yang menyerang tanaman.

Kutu kebul
Foto milik Morning Chores

Ia juga bekerja secara sistemik jika diaplikasikan ke tanah atau larutan nutrisi hidroponik. Komponen minyak mimba yang sudah terlarut itu akan diserap oleh akar, dan akan masuk ke seluruh tubuh tanaman. Tanaman yang sudah mengandung komponen minyak mimba ini akan diserang oleh hama, baik itu disedot nutrisinya ataupun dimakan daun dan buahnya. Ketika komponen mimba masuk ke tubuh si hama, ini akan menyebabkan nafsu makan mereka berkurang dan bahkan hilang sama sekali. Komponen mimba juga dapat melubangi saluran pernafasan serangga, dan membuat reproduksi mereka terganggu. Hasil akhirnya, mereka tetap akan musnah, baik karena kelaparan, tidak bisa bereproduksi, ataupun saluran nafasnya rusak.

Sebagai Fungisida

Minyak mimba juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari fungus atau jamur, seperti embun tepung (powdery mildew), antraknosa, bintik daun, rust, dan keropeng.

Yang paling banyak ditemukan adalah penggunaannya untuk masalah embun tepung, jamur yang umum ditemui, yang menyerang sayuran, buah, dan tanaman hias ataupun pohon-pohon lansekap. Seperti kebanyakan jamur lapuk (mildew), embun tepung menyukai cuaca yang hangat dan lembap. Ia bisa dikenali dengan mudah dari warnanya yang seperti bintik putih atau abu-abu, dan banyak muncul di atas dedaunan. Jika sudah parah, ia akan menyebar ke buah, dan membuatnya tidak bisa dikonsumsi.

Foto milik Morning Chores

Untuk menghilangkannya, cukup semprotkan larutan minyak mimba ke bagian tanaman yang terkena jamur, setidaknya setiap 2 minggu sekali.

Sebagai Pengontrol Bakteri

Minyak mimba juga dapat mengontrol masalah bakteri di pohon buah, misalnya seperti hawar api. Ini berguna di akhir musim kering/kemarau, dimana pohon-pohon sudah meranggas namun mulai muncul hujan yang tidak menentu. Untuk melindungi tanaman dari bakteri, semprot batang pohon dan area tanah sekitarnya dengan larutan minyak mimba.

Penggunaannya untuk Tanaman di Kebun

Bahan aktifnya, azadirachtin, bisa digunakan untuk mengusir serangga dan mengurangi kemampuannya untuk makan dan tumbuh, dengan cara mengganggu hormon mereka. Ini juga berakibat pada terganggunya sistem reproduksi mereka, dan melubangi saluran pernafasannya.

Minyak ini bukan jenis pestisida / insektisida yang langsung membunuh serangga saat terjadi kontak. Ia adalah tipe pengontrol hama yang bekerja seiring waktu, namun efektif.

Meski ia bukan tipe pembunuh yang bekerja dengan cepat, ia bisa jadi pilihan utama pelindung tanaman-tanamanmu di kebun. Kamu bisa membuat membeli minyak ini di berbagai marketplace daring, ataupun membuatnya sendiri.

Cukup mencari konsentrat minyak mimba, karena ia yang memiliki bahan aktif paling tinggi. Kamu juga sebaiknya menghindari semprotan berbasis minyak mimba komersil, karena biasanya produk-produk ini dicampur dengan bahan-bahan lain yang belum tentu organik. Oleh karenanya, membuat semprotan minyak mimba-mu sendiri adalah cara yang paling tepat dan juga mudah.

Minyak mimba yang dijadikan semprotan daun adalah cara paling efektif untuk diaplikasikan ke tanaman. Ia bisa bertahan selama 3-22 hari di tanah, tetapi untuk di air (larutan nutrisi hidroponik) ia hanya bisa bertahan sekitar 45 menit hingga 4 hari.

Pengaplikasian Minyak Mimba sebagai Semprotan Daun

Minyak mimba yang disemprotkan ke tanaman sebenarnya paling efektif saat dijadikan sebagai semprotan daun, karena hama serangga akan memakan tanaman mulai dari daun. Namun setelahnya, minyak mimba akan terbiodegradasi dengan cepat. Oleh karenanya, sebaiknya aplikasikan semprotan ini setiap seminggu sekali.

Penggunaannya yang paling efektif adalah saat sudah mulai muncul hama dan penyakit, dan diaplikasikan saat mereka beraktivitas. Biasanya di pagi hari, ataupun petang saat mereka mulai keluar dari persembunyiannya untuk mulai makan.

Jika diaplikasikan berlebihan, minyak mimba berpotensi membunuh tanaman. Jadi, sebelum diaplikasikan pada seluruh tanaman, coba tes semprotkan ke satu daun dulu dan perhatikan selama 24 jam berikutnya. Jangan mengaplikasikan minyak mimba saat cahaya matahari sedang terik, atau ketika suhu lingkungan tanam sedang panas ataupun dingin. Berhati-hatilah juga terhadap tunas yang masih baru ataupun tanaman yang masih muda, karena masih sangat sensitif, tidak seperti tanaman dewasa.

Minyak mimba juga bisa diaplikasikan ke tanah ataupun larutan nutrisi hidroponik. Tanaman akan menyerapnya melalui akar dan didistribusikan ke seluruh tubuhnya. Hama yang memakan tanaman tersebut akan teracuni dan mati. Tetapi, minyak mimba tidak bisa bekerja pada semua jenis hama. Kamu harus mencari tahu sendiri, apakah masalah hama dan penyakit yang ada di tanamanmu dapat hilang dengannya atau tidak.

Apakah Minyak Mimba Aman?

Minyak mimba tidak hanya aman (secara umum) di kebun, tetapi ia juga bisa bermanfaat sebagai pupuk foliar (yang diaplikasikan ke daun) karena memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang baik untuk menyehatkan daun. Endapan minyaknya juga banyak digunakan sebagai penyubur tanah.

Ia memiliki masa simpan yang sangat pendek ketika sudah diaplikasikan ke tanaman. Sekitar 1-2 hari saja. Dan ia juga tidak akan bertahan lama di lingkungan. Cahaya matahari dan mikroba-mikroba akan menguraikannya dengan cepat. Selain itu, hama serangga tidak akan mengembangkan imunitas dan menjadi kebal terhadap minyak mimba, jadi bisa digunakan terus-menerus.

Minyak mimba juga tidak akan membunuh serangga bermanfaat seperti kupu-kupu, kepik, semut, belalang sembah dan lainnya, karena mereka tidak memakan tanaman. Ia juga aman untuk mamalia dan burung, tetapi beberapa tes menunjukkan bahwa ia bisa menyebabkan keracunan pada ikan. Jadi jika kamu memiliki sistem akuaponik dimana ikan dipelihara untuk “memberi makan” tanaman, maka sebaiknya kamu tidak mengaplikasikan minyak mimba sebagai pengontrol hama.

Bagaimana untuk manusia?

Minyak mimba dikategorikan aman jika digunakan dengan aplikasi topikal, atau terkena kulit. Tetapi pengecualian untuk wanita hamil ataupun wanita yang sedang dalam program konsepsi anak, sebaiknya tidak terpapar dengan minyak mimba. Karena minyak mimba dan keseluruhan bagian dari tanaman mimba memiliki kemampuan untuk memblok konsepsi. Ingat, pada serangga pun akan menyebabkan kegagalan reproduksi. Jadi sebaiknya kamu mencari opsi pengontrol hama organik yang lain.

Menurut agensi pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA), minyak mimba tidak termasuk substansi yang memiliki sifat karsinogenik alias penyebab terjadinya kanker. Namun untuk beberapa orang dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit. Jadi, cuci bersih semua hasil panenmu dari kebun sebelum dikonsumsi, dan gunakan sarung tangan saat mengaplikasikan minyak mimba ini.

Di India, minyak ini juga digunakan di kosmetik, sabun dan losion. Minyak mimba mengandung karotenoid dan antioksidan tinggi yang bermanfaat bagi kulit, dan digadang-gadang sebagai pencegah penuaan dini dan pelembap kulit yang baik. Minyak yang digunakan sebagai kosmetik akan dihilangkan kandungan Azadirachtin nya terlebih dahulu sehingga bisa menghasilkan minyak lemak hidrofobik. Minyak ini juga dapat meringankan simptom eczema atau eksim dan psoriasis, dan juga sebagai kondisioner rambut.

Dan lalu, bagaimana untuk hewan peliharaan?

Kamu juga bisa menggunakan minyak mimba sebagai penolak topikal untuk kutu dan nyamuk. Sangat aman untuk anjing dan kuda. Namun beberapa kucing sudah menunjukkan reaksi buruk terhadap mimba dan produk-produk pengendalian kutu yang memiliki kandungan mimba, jadi berhati-hatilah.

Apakah bisa digunakan sebagai pengontrol serangga di rumah?

Minyak Mimba adalah penolak yang efektif untuk semut, rayap, dan hama rumah tangga lainnya. Sayangnya, ia tidak berpengaruh banyak pada kecoak. Kontrol semut dengan bubuk nimba. Taburkan bubuk di jalur mereka dan di sekeliling umpan makanan. Untuk rayap, kamu harus memenuhi kayu tempat mereka makan menggunakan semprotan.

Seperti yang sudah kamu baca, minyak mimba memang multifungsi. Tidak hanya untuk tanaman, tetapi sampai ke rumah juga. Harganya terjangkau, aman dan mudah digunakan. Jadi, apakah kamu juga akan mencoba mengaplikasikannya?

Kategori
Tanaman Pangan

Sweet Basil: Seperti Apa Itu dan Bagaimana Menanamnya?

Basil hidroponik

Sweet Basil adalah salah satu sayuran herba yang membuatku terobsesi untuk menanam terus menerus dengan benar. Aromanya yang khas bisa digunakan sebagai masakan, maupun sebagai obat.

Varietas

  1. Sweet Basil / Genovese / Italian Basil: Daunnya mulus, mengkilat dan besar serta berbentuk seperti sendok. Aromanya tidak terlalu tajam, segar, dan memiliki rasa yang manis. Bisa tumbuh sampai sekitar 60 cm, tetapi dapat membentuk semak yang besar jika rajin dipangkas.
  2. Thai Basil / Ocimum basilicum var thyrsiflora: Ini adalah varietas Kemangi yang hampir selalu ada di hidangan Thailand. Ia memiliki aroma segar dan tajam seperti licorice dan cengkeh. Rasanya lebih tajam, sehingga masih bisa terasa di berbagai masakan seperti sup atau tumisan. Ia bisa tumbuh sampai sekitar 60 cm.
  3. Basil Ungu: Seperti namanya, keseluruhan bagian tanaman ini berwarna ungu gelap, dengan aroma dan rasa yang mendekati Basil Genovese. Tingginya hanya sekitar 30-40 cm, lebih kecil daripada Genovese.
  4. Holy Basil / Tulsi / Ocimum tenuiflorum: Daunnya kecil-kecil, tidak mengkilat, dengan batang sedikit kemerahan dan banyak digunakan sebagai obat. Ia memiliki aroma yang kuat seperti kamper, dan tumbuh hingga sekitar 30 cm saja.
  5. Lemon Basil / Ocimum x. citriodorum: Paling banyak tumbuh di Asia Tenggara, terutama Indonesia, dengan sebutan Kemangi. Daunnya kecil-kecil dan matte, aromanya sangat kuat, namun kadang pahit. Bisa tumbuh hingga 50 cm.
  6. Greek Basil: Mirip seperti Kemangi atau Lemon Basil, tetapi tumbuh dengan ukuran yang kecil, hanya sekitar 20 cm dan membulat. Bisa digunakan sebagai tanaman hias yang memberikan aroma Kemangi.
  7. Basil Biru Afrika: Basil hasil hibrida dari Basil Genovese dengan Basil Afrika (O. kilimandscharicum) ini tidak serta-merta berwarna biru seperti namanya, tetapi daunnya bisa berukuran besar dan bergerigi. Tingginya bisa mencapai 120 cm!
  8. Cardinal: Basil ini adalah jenis basil yang digunakan sebagai tanaman hias. Ia memiliki warna yang eksentrik, dengan kelopak bunga yang membentuk cone berwarna merah keunguan. Ia bisa tumbuh sampai 80 cm.

Cara Menanam

Semai di modul penyemaian menggunakan substrat rockwool atau campuran sekam bakar dan cocopeat agar tidak memakan tempat. Letakkan di tempat yang terkena cahaya, namun tidak terlalu menyengat. Jaga kelembapan substratnya, dan beri larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya.

Lingkungan

Ia sangat suka tempat yang penuh cahaya dan lembap. Sirkulasi larutan nutrisi juga mesti diperhatikan. Ia bisa bertahan di larutan nutrisi yang tidak terlalu pekat, namun bisa ditumbuhkan bersamaan dengan sayuran daun lainnya.

Jarak Tanam

Beri jarak tanam sekitar 20-25 cm, supaya sirkulasi udara antar tanaman cukup baik.

Produktivitas

Ia termasuk tanaman semusim, tetapi bisa diperpanjang usianya hingga 1 tahunan. Semakin dipetik dan dipangkas, ia akan tumbuh semakin subur. Kamu juga bisa menumbuhkan Basil dengan metode stek batangnya saja, dengan begitu kamu tidak perlu memulai lagi dari benih. Ini akan menjamin suksesi atau suplai terus-menerus.

Potensi Masalah

Basil termasuk tanaman bebas hama, karena tidak ada serangga yang suka dengan aroma tajam. Hanya saja, Basil tidak suka tempat yang dingin dan terlalu basah.

Panen

Petik daunnya saja secukupnya, tidak perlu memanen keseluruhan tanamannya. Bagian yang paling enak adalah pucuk daunnya.

Tips

  • Stek batangnya saja di tempat-tempat yang berupa percabangan baru, lalu celupkan sedikit ujung bawahnya ke larutan nutrisi.
  • Di bagian batang yang terkena larutan nutrisi itu nanti akan keluar titik akar baru.
  • Kalau sudah muncul akar yang cukup (sekitar 3-4 helai panjang), pindahkan ia ke tempat yang lebih permanen.

Semoga setelah membaca artikel ini, kamu dapat menentukan akan menanam apa, dan juga sukses menanamnya!

Kategori
Tanaman Pangan

Kacang Panjang: Seperti Apa Itu dan Bagaimana Menanamnya?

kacang panjang

Kacang Panjang adalah sayuran yang termasuk ke kelompok sayuran buah, dimana bagian yang dinikmati adalah buahnya. Namun, ternyata daun kacang panjang atau yang biasa disebut dengan daun Lembayung juga bisa dijadikan makanan sehari-hari. Ia tumbuh dengan cara memanjat dan melilit. Polongnya, atau buahnya, sudah dapat muncul sekitar 40-45 HSS1. Kamu bisa memakan polong dengan kulitnya yang masih muda, atau bisa juga polong yang sudah matang dengan hanya mengonsumsi kacangnya saja, tidak dengan kulitnya.

Varietas

Tidak ada varietas khusus yang dikenali. Tetapi ada 3 (tiga) variasi warna yang ada di pasaran yaitu hijau, putih (hijau pucat, sebenarnya), dan merah.

Cara Menanam

Semai menggunakan modul semai terpisah dengan media yang lembap. Letakkan di tempat yang terkena cahaya, namun tidak terlalu menyengat. Jaga kelembapan substratnya, dan beri larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya.

Lingkungan

Kacang panjang suka tempat yang penuh cahaya, hangat, dan kering.

Jarak Tanam

Beri jarak tanam sekitar 40 cm, dan tambahkan rambatan supaya ia dapat memanjat dan tidak menghabiskan tempat.

Produktivitas

Walaupun polong buahnya akan muncul sagak lama sekitar 40 hari, tetapi setelah polong pertama muncul, pertumbuhan polong yang lain akan segera menyusul. Mungkin kamu sampai harus memeriksanya hampir setiap hari karena akan tumbuh semakin subur setiap kali polongnya dipetik.

Potensi Masalah

Kacang panjang membutuhkan sedikit perawatan. Dan mereka akan tumbuh dengan sangat baik kalau kamu tidak menyiram daun-daunnya, karena bisa mengurangi potensi penyakit yang datang karena kelembapan yang meningkat. Misalnya saja penyakit Anthracnose pada batang, dimana polong jadi akan berbintik-bintik merah kehitaman, akibat terlalu basah dan lembap. Ada juga karat polong (bean rust), yang kalau terlalu parah, kamu harus merelakan tanamanmu pergi. Ada juga virus Mosaik yang bisa disebabkan oleh infeksi penyakit atau kekurangan nutrisi. Tanda-tandanya adalah bercak-bercak parah pada daun, dan membuat daun bergelembung-gelembung keriting. Dan yang terakhir adalah embun tepung (powdery mildew), yang membuat daunmu memiliki serbuk-serbuk putih seperti tepung. Ini bisa diakibatkan oleh penyiraman berlebihan pada kanopi tanaman, aliran udara yang tidak baik dan juga angin. Cara menghindarinya adalah dengan tidak menyiram pada batang dan daun-daunnya.

Panen

Kacang panjang sudah mulai bisa dipanen sekitar 45-50 HSS1, dan bisa terus-terusan berbuah hingga berusia sekitar 4 bulan. Setelah itu baru kamu harus mengganti tanamanmu.

Tips

  • Kalau ingin mendapatkan suplai terus-terusan, lakukan penyemaian tanaman baru saat pohon kacang panjangmu sudah memasuki usia 2,5 bulan.
Kategori
Tanaman Pangan

Kangkung: Seperti Apa Itu dan Bagaimana Menanamnya?

kangkung hidroponik

Kangkung adalah tanaman semi-akuatik yang tumbuh di iklim tropis, tetapi tidak diketahui darimana asalnya. Ia diketahui tumbuh di Asia Timur dan Tenggara, sampai Australia, Maladewa dan New Guinea. Kangkung tumbuh di tempat-tempat yang berair banyak seperti rawa, pinggir sungai, dan danau. Batangnya bisa tumbuh hingga 3 meter.

Varietas

Tidak ada varietas khusus yang dikenali. Namun, ada 2 jenis kangkung yang biasa ditanam yaitu:

  1. Kangkung Petik: kebanyakan tumbuh liar, batangnya bisa mencapai 3 meter dan besar, bentuk daunnya lebar dan kadang agak sedikit alot.
  2. Kangkung Cabut: tingginya tidak sampai 0,5 meter, batangnya kecil dan tipis, daunnya juga sempit memanjang, tekstur dan rasanya lebih renyah dan manis daripada kangkung petik.

Cara Menanam

Semai di modul penyemaian menggunakan substrat rockwool atau campuran sekam bakar dan cocopeat agar tidak memakan tempat. Letakkan di tempat yang terkena cahaya, namun tidak terlalu menyengat. Jaga kelembapan substratnya, dan beri larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya.

Lingkungan

Tanaman ini suka dengan tempat yang terkena cahaya matahari penuh, setidaknya 6 jam per hari. Ia pun cukup tahan panas, dan bisa ditumbuhkan dengan mudah dan tidak boros nutrisi. Kangkung dapat tumbuh dengan baik di kisaran EC 1.5 – 2.0 (PPM 1050 – 1400).

Jarak Tanam

Kalau kamu ingin menjadikan kangkung sebagai microgreens, taburkanlah kira-kira 1 cm2 bisa diisi oleh 2-3 benih. Untuk penanaman sampai dewasa, ia bisa ditanam secara berkelompok, sekitar 7-8 batang per lubang tanam dengan jarak 25-30 cm.

Produktivitas

Kangkung tidak membutuhkan perlakuan khusus, jadi sangat sesuai untuk orang-orang yang sibuk. Ia sangat cepat tumbuh, dan dalam 28 hari sudah bisa dipanen. Untuk microgreens malah lebih cepat lagi, dalam 6-7 hari sudah bisa dinikmati. Kalau kamu ingin mendapatkan suplai kontinyu, semai berkala setiap 1 minggu, tergantung jumlah lubang tanam yang kamu miliki dalam sistem hidroponikmu.

Potensi Masalah

Jika daunnya terlihat menguning, berarti dia kekurangan komponen K (Kalium) dalam nutrisinya. Ia juga mudah terserang patogen Pythium yang mengakibatkan busuk akar, bintik daun dan nematoda akar yang disebabkan Cercospora, kutu kebul, dan ulat bulu.

Panen

Untuk kangkung petik, bisa dipanen terus-menerus karena ia akan terus tumbuh melalui noda atau titik-titik air di batangnya. Sedangkan untuk kangkung cabut, hanya bisa sekali panen saja, karena usianya memang pendek.

Tips

  • Tanam secara bergerombol untuk menghemat tempat
  • Perhatikan daun-daun yang ada di dekat pangkal, jika mulai kekuningan, kemungkinan besar ia kekurangan Kalium.
Kategori
Tanaman Pangan

Bayam: Seperti Apa Itu dan Bagaimana Menanamnya?

Bayam hidroponik

Tanaman yang dikenal orang Indonesia sebagai bayam sebenarnya tidak sama dengan bayam yang dikenal oleh orang Eropa atau Amerika. Di Asia pada umumnya, bayam masuk ke dalam genus Amaranthus, sedangkan di Eropa dan Amerika, bayam masuk ke genus Spinacia. Tetapi, bayam Asia dan Eropa/Amerika ini masih saudara jauh dari keluarga Amaranthaceae. Genus Amaranthus sendiri memiliki puluhan spesies/varietas didalamnya, sedangkan Spinacia hanya memiliki 3 (tiga) spesies.

Varietas

Varietas bayam Asia yang kita kenal umumnya yaitu:

  1. Amaranthus hybridus / Bayam Petik: daunnya lebar dan agak tebal, batang tegak besar menjulang ke atas, tingginya bisa mencapai 2 meter, dan biasa dijadikan lalapan matang atau keripik.
  2. Amaranthus tricolor / Bayam Cabut: daunnya kecil-kecil dan tipis, batangnya kecil, tingginya hanya sekitar 30-40 cm, bisa ditanam dengan cepat—sekitar 25-30 hari. Ia memiliki berbagai variasi warna, seperti hijau, merah keunguan, dan batik atau campuran hijau dan merah.
  3. Amaranthus blitum / Bayam Kotok: versi liar dari Bayam Petik (Amaranthus hybridus).
  4. Amaranthus spinosus / Bayam Duri: mirip Bayam Kotok, tetapi bentuknya lebih liar lagi.

Cara Menanam

Semai di modul penyemaian menggunakan substrat rockwool atau campuran sekam bakar dan cocopeat agar tidak memakan tempat. Letakkan di tempat yang terkena cahaya, namun tidak terlalu menyengat. Jaga kelembapan substratnya, dan beri larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya.

Lingkungan

Tanaman ini suka dengan tempat yang terkena cahaya matahari penuh, setidaknya 6 jam per hari. Ia pun cukup tahan panas, dan juga membutuhkan nutrisi agak lebih banyak dari kebanyakan sayuran daun. Bayam Amaranthus dapat tumbuh dengan baik di kisaran EC 1.8 – 2.3 (PPM 1260 – 1610).

Jarak Tanam

Kalau kamu ingin menjadikan bayam Amaranthus ini sebagai microgreens, taburkanlah kira-kira 1 cm2 bisa diisi oleh 3-4 benih. Untuk penanaman sampai dewasa, ia bisa ditanam secara berkelompok, sekitar 5-6 batang per lubang tanam dengan jarak 25-30 cm.

Produktivitas

Bayam Amaranth tidak membutuhkan perlakuan khusus setelah dia beradaptasi dengan lingkungannya. Sangat sesuai untuk orang-orang yang sibuk namun ingin tetap mendapatkan suplai sayuran segar dari kebun yang bisa dipetik kapan saja. Ia juga cepat tumbuh, karena dalam 28 hari sudah bisa dipanen. Untuk microgreens malah lebih cepat lagi, dalam 6-7 hari sudah bisa dinikmati. Kalau kamu ingin mendapatkan suplai kontinyu, semai berkala setiap 1-2 minggu, tergantung jumlah lubang tanam yang kamu miliki dalam sistem hidroponikmu.

Potensi Masalah

Bayam Amaranth tidak terlalu rentan terhadap nematoda akar yang bisa membuat akar bayam ini habis dimakan, atau kutu daun Lygus lineolaris yang menyedot nutrisi di daun sehingga tidak bisa dimasak dalam proses fotosintesis, dan berbagai masalah lain yang bisa mendatangi sayuran daun. Gunakan pestisida alami seperti neem oil atau minyak mimba, atau larutan pestisida bawang putih dan sabun cuci piring.

Panen

Jika kamu menanam bayam petik hingga daunnya berukuran sangat lebar, kamu bisa hanya mengambil daunnya saja, karena ia akan tetap tumbuh. Sedangkan untuk bayam cabut, kamu harus mengambil seluruhnya, karena ia hanya akan tumbuh di ukuran yang sudah mentok, sekitar 30-40 cm.

Tips

Pilih sistem tanam yang sesuai untuk menanam varietas bayam Amaranth yang kamu pilih. Jika kamu memilih bayam petik, pastikan sistemmu mampu menopang tanaman itu ketika ukurannya sudah sangat besar.

Kategori
Tanaman Pangan

Selada: Seperti Apa Itu dan Bagaimana Menanamnya?

Selada hidroponik

Varietas

Dengan berbagai varian tampilan, rasa dan tekstur, varietas selada tidak bisa dihitung, saking banyaknya! Pilihlah dengan hati-hati, sesuaikan dengan lokasi tempat menanam kamu di rumah. Beberapa kelompok yang perlu kamu tahu antara lain:

  1. Butterhead: tumbuh cepat dan kebiasaan terbuka, dengan daun lembut tapi inti renyah dan segar.
  2. Cos: kadang disebut juga sebagai selada Romaine, tumbuhnya tegak dan memanjang keatas. Ada juga yang berbentuk semi-cos—versi mini dari cos.
  3. Crisphead: seperti namanya, ia memiliki kepala segar dan renyah dengan inti yang lunak dan pucat. Nama yang paling dikenal dari varietas ini yaitu “Iceberg”, yang berbentuk bulat dan berwarna putih kehijauan.
  4. Loose leaf: Varietas ini tidak memiliki inti, dan biasa digunakan sebagai selada cut-and-come-again atau dipotong tumbuh kembali.

Cara Menanam

Semai di modul penyemaian untuk mendapatkan selada atau lettuce sebanyak yang kamu inginkan, dan memastikan kamu tidak akan kehabisan tempat menanam untuk pembesaran. Jika ditanam sebagai microgreens atau baby leaves, gunakan nampan/baki semai yang memudahkan untuk mengguntingnya saat panen.

Lingkungan

Idealnya, selada ditanam di tempat yang sejuk agar dapat menghasilkan bentuk yang baik. Namun jika kamu tinggal di daerah perkotaan yang tidak memungkinkan suhu agak dingin, kamu tetap bisa menanamnya. Pastikan seladamu mendapatkan cahaya penuh atau sedikit terlindungi, tidak terkena panas langsung, dan juga kelembapannya harus dijaga diatas 60%.

Jarak Tanam

Kalau kamu ingin menumbuhkannya sebagai microgreens atau baby leaves, tidak perlu memberi jarak yang besar. 1 cm2 bisa ditempati 2-3 benih. Tapi jika kamu ingin menumbuhkannya sampai dewasa, sesuaikan dengan varietasnya. Biasanya, jarak terbaik adalah sekitar 35cm, agar sirkulasi udara diantara selada baik sehingga mengurangi potensi masalah hama dan penyakit.

Produktivitas

Selada cukup cepat tumbuh, baik dipanen sebagai cut and come again ataupun hingga dewasa. Untuk kelompok selada looseleaf dan hearty bisa dipanen hanya dengan memetik daunnya satu-persatu.

Potensi Masalah

Masalah terbanyak yang ditemukan pada selada hidroponik adalah aphid atau kutu kebul. Gunakan pestisida alami seperti neem oil atau minyak mimba, atau larutan pestisida bawang putih dan sabun cuci piring.

Panen

Untuk cut-and-come-again, potong sekitar 3 cm dari permukaan tempat semai, atau petik setiap helai daun sesuai kebutuhan, dimulai dari bagian paling bawah. Ia akan tumbuh terus-menerus sampai berbunga.

Tips

  • Panen ala cut-and-come-again bisa dilakukan saat tinggi selada sekitar 7 cm.
  • Jaga kelembapan di lingkungan tanam agar tumbuhnya baik dan cepat.
  • Lindungi dari cahaya matahari yang terlalu terik, karena bisa membuat daunnya pahit.
Kategori
Tanaman Pangan

Sawi-sawian: Seperti Apa Itu dan Bagaimana Menanamnya?

pakcoy hidroponik

Sawi-sawian adalah sayuran yang memiliki banyak anggota keluarga dan memiliki rasa segar yang unik—khas daerah Timur. Selain ditumbuhkan hingga usia dewasa, sawi-sawian juga bisa dinikmati sebagai microgreens dan baby greens, atau sayuran daun berusia muda dan remaja.

Sayuran daun yang paling banyak dikonsumsi di masakan Asia ini dapat dinikmati mentah, setengah matang, ataupun matang. Ditumis, dikukus, direbus pun sama enaknya.

Varietas

1. Caisim / Caisin / Sawi Bakso

Brassica rapa var. parachinensis

2. Sawi Putih / Petsai / Napa Cabbage

Brassica rapa var. pekinensis

3. Sawi Sendok / Pak Choi / Bok Choi

Brassica rapa var. chinensis

4. Sawi Pagoda / Tatsoi

Brassica rapa var. narinosa

dan masih banyak lagi…

Cara Menanam

Semai di modul semai menggunakan rockwool, atau bisa juga dengan sekam bakar yang dicampur dengan cocopeat dan siram larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Taruh di tempat yang lembap dan terkena cahaya yang baik. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya. Sawi dapat tumbuh dengan baik di kisaran EC 1.5 – 2 (PPM 1050 – 1400).

Lingkungan

Sawi-sawian suka di tempat yang cahayanya penuh, dan hangat. Bisa ditanam di tempat yang panas, asal kelembapannya dijaga.

Jarak Tanam

Tergantung kamu ingin menumbuhkannya menjadi sawi berukuran besar, atau dipanen muda dan remaja. Perkiraannya antara 3-30 cm.

Produktivitas

Sawi-sawian lebih cocok dipanen seluruhnya daripada sebagian-sebagian atau hanya dipetik daunnya sesuai kebutuhan. Karena usianya juga tidak lama, dan kalau terlalu tua, kerenyahannya akan menurun.

Potensi Masalah

Seperti keluarga Brassica lainnya, sawi-sawian juga tidak lepas dari masalah hama seperti aphid atau kutu kebul, kutu daun, ulat penggerek daun, ngengat kubis, siput, ulat bulu, dan jamur penyebab akar gada. Gunakan pestisida alami seperti neem oil atau minyak mimba, atau larutan pestisida bawang putih dan sabun cuci piring.

Panen

Petik seluruhnya sesuai dengan ukuran yang kamu kehendaki.

Tips

  • Jika ditanam di tempat yang sejuk / agak dingin, sawi-sawian akan cepat berbunga.
  • Kalau tempat menanamnya terlalu panas dan cahayanya terlalu kuat akan menyebabkan rasa daunnya menjadi pahit.
Kategori
Tanaman Pangan

Kailan: Seperti Apa Itu dan Bagaimana Menanamnya?

kailan
Foto milik: Sara Backmo

Sayuran daun ini juga dikenal sebagai Chinese Kale, karena berasal dari Tiongkok. Daunnya tebal, pipih, berwarna hijau kebiruan dan mengkilat dengan batang yang tebal. Ia juga menghasilkan bunga yang mirip dengan brokoli, namun berukuran kecil. Rasanya juga mirip seperti brokoli, tetapi agak sedikit lebih hambar. Namun, tanaman ini sebenarnya lebih kuat daripada brokoli, lho!

Varietas

Tidak ada varietas khusus yang dikenali. Namun biasanya pabrikan benih memberi nama berbeda-beda, namun grup spesiesnya sama—Brassica oleracea var alboglabra.

Cara Menanam

Semai di modul semai menggunakan rockwool, atau bisa juga dengan sekam bakar yang dicampur dengan cocopeat dan siram larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Taruh di tempat yang lembap dan terkena cahaya yang baik. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya. Kailan dapat tumbuh dengan baik di kisaran EC 1.5 – 2.4 (PPM 1050 – 1680).

Lingkungan

Cahaya penuh dengan sirkulasi nutrisi yang baik dan larutan nutrisi kaya oksigen. Bisa juga ditanam di tempat yang ternaungi, asalkan mencapat paparan cahaya yang cukup.

Jarak Tanam

Beri jarak penanaman sebesar 30-80cm, tergantung varietas yang kamu tanam, karena kale dapat tumbuh besar dan memakan tempat. Untuk kale yang akan ditanam sebagai baby kale bisa ditanam dengan jarak 5-10cm saja.

Produktivitas

Termasuk sangat cepat panen, karena memasuki usia 20 HSS1 sudah bisa dinikmati.

Potensi Masalah

Perhatikan kailan yang kamu tanam, karena ia digemari oleh aphid atau kutu kebul, kutu daun, ulat penggerek daun, ngengat kubis, siput, ulat bulu, dan jamur penyebab akar gada. Gunakan pestisida alami seperti neem oil atau minyak mimba, atau larutan pestisida bawang putih dan sabun cuci piring.

Panen

Bisa mulai dipanen di usia 20 HSS1, dengan cara diambil seluruh tanamannya, atau hanya bagian daunnya saja. Jika dibiarkan sampai tua, rasanya tidak lagi enak. Cenderung alot dan batangnya keras.

Tips

  • Daun, batang dan bunga bisa dimakan, dan waktu yang paling enak untuk mengonsumsinya adalah saat usianya masih muda. Jika terlalu tua, batangnya akan keras (woody) dan terlalu panjang (leggy).