Kacang Panjang adalah sayuran yang termasuk ke kelompok sayuran buah, dimana bagian yang dinikmati adalah buahnya. Namun, ternyata daun kacang panjang atau yang biasa disebut dengan daun Lembayung juga bisa dijadikan makanan sehari-hari. Ia tumbuh dengan cara memanjat dan melilit. Polongnya, atau buahnya, sudah dapat muncul sekitar 40-45 HSS1. Kamu bisa memakan polong dengan kulitnya yang masih muda, atau bisa juga polong yang sudah matang dengan hanya mengonsumsi kacangnya saja, tidak dengan kulitnya.
Varietas
Tidak ada varietas khusus yang dikenali. Tetapi ada 3 (tiga) variasi warna yang ada di pasaran yaitu hijau, putih (hijau pucat, sebenarnya), dan merah.
Cara Menanam
Semai menggunakan modul semai terpisah dengan media yang lembap. Letakkan di tempat yang terkena cahaya, namun tidak terlalu menyengat. Jaga kelembapan substratnya, dan beri larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya.
Lingkungan
Kacang panjang suka tempat yang penuh cahaya, hangat, dan kering.
Jarak Tanam
Beri jarak tanam sekitar 40 cm, dan tambahkan rambatan supaya ia dapat memanjat dan tidak menghabiskan tempat.
Produktivitas
Walaupun polong buahnya akan muncul sagak lama sekitar 40 hari, tetapi setelah polong pertama muncul, pertumbuhan polong yang lain akan segera menyusul. Mungkin kamu sampai harus memeriksanya hampir setiap hari karena akan tumbuh semakin subur setiap kali polongnya dipetik.
Potensi Masalah
Kacang panjang membutuhkan sedikit perawatan. Dan mereka akan tumbuh dengan sangat baik kalau kamu tidak menyiram daun-daunnya, karena bisa mengurangi potensi penyakit yang datang karena kelembapan yang meningkat. Misalnya saja penyakit Anthracnose pada batang, dimana polong jadi akan berbintik-bintik merah kehitaman, akibat terlalu basah dan lembap. Ada juga karat polong (bean rust), yang kalau terlalu parah, kamu harus merelakan tanamanmu pergi. Ada juga virus Mosaik yang bisa disebabkan oleh infeksi penyakit atau kekurangan nutrisi. Tanda-tandanya adalah bercak-bercak parah pada daun, dan membuat daun bergelembung-gelembung keriting. Dan yang terakhir adalah embun tepung (powdery mildew), yang membuat daunmu memiliki serbuk-serbuk putih seperti tepung. Ini bisa diakibatkan oleh penyiraman berlebihan pada kanopi tanaman, aliran udara yang tidak baik dan juga angin. Cara menghindarinya adalah dengan tidak menyiram pada batang dan daun-daunnya.
Panen
Kacang panjang sudah mulai bisa dipanen sekitar 45-50 HSS1, dan bisa terus-terusan berbuah hingga berusia sekitar 4 bulan. Setelah itu baru kamu harus mengganti tanamanmu.
Tips
Kalau ingin mendapatkan suplai terus-terusan, lakukan penyemaian tanaman baru saat pohon kacang panjangmu sudah memasuki usia 2,5 bulan.
Kangkung adalah tanaman semi-akuatik yang tumbuh di iklim tropis, tetapi tidak diketahui darimana asalnya. Ia diketahui tumbuh di Asia Timur dan Tenggara, sampai Australia, Maladewa dan New Guinea. Kangkung tumbuh di tempat-tempat yang berair banyak seperti rawa, pinggir sungai, dan danau. Batangnya bisa tumbuh hingga 3 meter.
Varietas
Tidak ada varietas khusus yang dikenali. Namun, ada 2 jenis kangkung yang biasa ditanam yaitu:
Kangkung Petik: kebanyakan tumbuh liar, batangnya bisa mencapai 3 meter dan besar, bentuk daunnya lebar dan kadang agak sedikit alot.
Kangkung Cabut: tingginya tidak sampai 0,5 meter, batangnya kecil dan tipis, daunnya juga sempit memanjang, tekstur dan rasanya lebih renyah dan manis daripada kangkung petik.
Cara Menanam
Semai di modul penyemaian menggunakan substrat rockwool atau campuran sekam bakar dan cocopeat agar tidak memakan tempat. Letakkan di tempat yang terkena cahaya, namun tidak terlalu menyengat. Jaga kelembapan substratnya, dan beri larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya.
Lingkungan
Tanaman ini suka dengan tempat yang terkena cahaya matahari penuh, setidaknya 6 jam per hari. Ia pun cukup tahan panas, dan bisa ditumbuhkan dengan mudah dan tidak boros nutrisi. Kangkung dapat tumbuh dengan baik di kisaran EC 1.5 – 2.0 (PPM 1050 – 1400).
Jarak Tanam
Kalau kamu ingin menjadikan kangkung sebagai microgreens, taburkanlah kira-kira 1 cm2 bisa diisi oleh 2-3 benih. Untuk penanaman sampai dewasa, ia bisa ditanam secara berkelompok, sekitar 7-8 batang per lubang tanam dengan jarak 25-30 cm.
Produktivitas
Kangkung tidak membutuhkan perlakuan khusus, jadi sangat sesuai untuk orang-orang yang sibuk. Ia sangat cepat tumbuh, dan dalam 28 hari sudah bisa dipanen. Untuk microgreens malah lebih cepat lagi, dalam 6-7 hari sudah bisa dinikmati. Kalau kamu ingin mendapatkan suplai kontinyu, semai berkala setiap 1 minggu, tergantung jumlah lubang tanam yang kamu miliki dalam sistem hidroponikmu.
Potensi Masalah
Jika daunnya terlihat menguning, berarti dia kekurangan komponen K (Kalium) dalam nutrisinya. Ia juga mudah terserang patogen Pythium yang mengakibatkan busuk akar, bintik daun dan nematoda akar yang disebabkan Cercospora, kutu kebul, dan ulat bulu.
Panen
Untuk kangkung petik, bisa dipanen terus-menerus karena ia akan terus tumbuh melalui noda atau titik-titik air di batangnya. Sedangkan untuk kangkung cabut, hanya bisa sekali panen saja, karena usianya memang pendek.
Tips
Tanam secara bergerombol untuk menghemat tempat
Perhatikan daun-daun yang ada di dekat pangkal, jika mulai kekuningan, kemungkinan besar ia kekurangan Kalium.
Tanaman yang dikenal orang Indonesia sebagai bayam sebenarnya tidak sama dengan bayam yang dikenal oleh orang Eropa atau Amerika. Di Asia pada umumnya, bayam masuk ke dalam genus Amaranthus, sedangkan di Eropa dan Amerika, bayam masuk ke genus Spinacia. Tetapi, bayam Asia dan Eropa/Amerika ini masih saudara jauh dari keluarga Amaranthaceae. Genus Amaranthus sendiri memiliki puluhan spesies/varietas didalamnya, sedangkan Spinacia hanya memiliki 3 (tiga) spesies.
Varietas
Varietas bayam Asia yang kita kenal umumnya yaitu:
Amaranthus hybridus / Bayam Petik: daunnya lebar dan agak tebal, batang tegak besar menjulang ke atas, tingginya bisa mencapai 2 meter, dan biasa dijadikan lalapan matang atau keripik.
Amaranthus tricolor / Bayam Cabut: daunnya kecil-kecil dan tipis, batangnya kecil, tingginya hanya sekitar 30-40 cm, bisa ditanam dengan cepat—sekitar 25-30 hari. Ia memiliki berbagai variasi warna, seperti hijau, merah keunguan, dan batik atau campuran hijau dan merah.
Amaranthus blitum / Bayam Kotok: versi liar dari Bayam Petik (Amaranthus hybridus).
Amaranthus spinosus / Bayam Duri: mirip Bayam Kotok, tetapi bentuknya lebih liar lagi.
Cara Menanam
Semai di modul penyemaian menggunakan substrat rockwool atau campuran sekam bakar dan cocopeat agar tidak memakan tempat. Letakkan di tempat yang terkena cahaya, namun tidak terlalu menyengat. Jaga kelembapan substratnya, dan beri larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya.
Lingkungan
Tanaman ini suka dengan tempat yang terkena cahaya matahari penuh, setidaknya 6 jam per hari. Ia pun cukup tahan panas, dan juga membutuhkan nutrisi agak lebih banyak dari kebanyakan sayuran daun. Bayam Amaranthus dapat tumbuh dengan baik di kisaran EC 1.8 – 2.3 (PPM 1260 – 1610).
Jarak Tanam
Kalau kamu ingin menjadikan bayam Amaranthus ini sebagai microgreens, taburkanlah kira-kira 1 cm2 bisa diisi oleh 3-4 benih. Untuk penanaman sampai dewasa, ia bisa ditanam secara berkelompok, sekitar 5-6 batang per lubang tanam dengan jarak 25-30 cm.
Produktivitas
Bayam Amaranth tidak membutuhkan perlakuan khusus setelah dia beradaptasi dengan lingkungannya. Sangat sesuai untuk orang-orang yang sibuk namun ingin tetap mendapatkan suplai sayuran segar dari kebun yang bisa dipetik kapan saja. Ia juga cepat tumbuh, karena dalam 28 hari sudah bisa dipanen. Untuk microgreens malah lebih cepat lagi, dalam 6-7 hari sudah bisa dinikmati. Kalau kamu ingin mendapatkan suplai kontinyu, semai berkala setiap 1-2 minggu, tergantung jumlah lubang tanam yang kamu miliki dalam sistem hidroponikmu.
Potensi Masalah
Bayam Amaranth tidak terlalu rentan terhadap nematoda akar yang bisa membuat akar bayam ini habis dimakan, atau kutu daun Lygus lineolaris yang menyedot nutrisi di daun sehingga tidak bisa dimasak dalam proses fotosintesis, dan berbagai masalah lain yang bisa mendatangi sayuran daun. Gunakan pestisida alami seperti neem oil atau minyak mimba, atau larutan pestisida bawang putih dan sabun cuci piring.
Panen
Jika kamu menanam bayam petik hingga daunnya berukuran sangat lebar, kamu bisa hanya mengambil daunnya saja, karena ia akan tetap tumbuh. Sedangkan untuk bayam cabut, kamu harus mengambil seluruhnya, karena ia hanya akan tumbuh di ukuran yang sudah mentok, sekitar 30-40 cm.
Tips
Pilih sistem tanam yang sesuai untuk menanam varietas bayam Amaranth yang kamu pilih. Jika kamu memilih bayam petik, pastikan sistemmu mampu menopang tanaman itu ketika ukurannya sudah sangat besar.
Dengan berbagai varian tampilan, rasa dan tekstur, varietas selada tidak bisa dihitung, saking banyaknya! Pilihlah dengan hati-hati, sesuaikan dengan lokasi tempat menanam kamu di rumah. Beberapa kelompok yang perlu kamu tahu antara lain:
Butterhead: tumbuh cepat dan kebiasaan terbuka, dengan daun lembut tapi inti renyah dan segar.
Cos: kadang disebut juga sebagai selada Romaine, tumbuhnya tegak dan memanjang keatas. Ada juga yang berbentuk semi-cos—versi mini dari cos.
Crisphead: seperti namanya, ia memiliki kepala segar dan renyah dengan inti yang lunak dan pucat. Nama yang paling dikenal dari varietas ini yaitu “Iceberg”, yang berbentuk bulat dan berwarna putih kehijauan.
Loose leaf: Varietas ini tidak memiliki inti, dan biasa digunakan sebagai selada cut-and-come-again atau dipotong tumbuh kembali.
Cara Menanam
Semai di modul penyemaian untuk mendapatkan selada atau lettuce sebanyak yang kamu inginkan, dan memastikan kamu tidak akan kehabisan tempat menanam untuk pembesaran. Jika ditanam sebagai microgreens atau baby leaves, gunakan nampan/baki semai yang memudahkan untuk mengguntingnya saat panen.
Lingkungan
Idealnya, selada ditanam di tempat yang sejuk agar dapat menghasilkan bentuk yang baik. Namun jika kamu tinggal di daerah perkotaan yang tidak memungkinkan suhu agak dingin, kamu tetap bisa menanamnya. Pastikan seladamu mendapatkan cahaya penuh atau sedikit terlindungi, tidak terkena panas langsung, dan juga kelembapannya harus dijaga diatas 60%.
Jarak Tanam
Kalau kamu ingin menumbuhkannya sebagai microgreens atau baby leaves, tidak perlu memberi jarak yang besar. 1 cm2 bisa ditempati 2-3 benih. Tapi jika kamu ingin menumbuhkannya sampai dewasa, sesuaikan dengan varietasnya. Biasanya, jarak terbaik adalah sekitar 35cm, agar sirkulasi udara diantara selada baik sehingga mengurangi potensi masalah hama dan penyakit.
Produktivitas
Selada cukup cepat tumbuh, baik dipanen sebagai cut and come again ataupun hingga dewasa. Untuk kelompok selada looseleaf dan hearty bisa dipanen hanya dengan memetik daunnya satu-persatu.
Potensi Masalah
Masalah terbanyak yang ditemukan pada selada hidroponik adalah aphid atau kutu kebul. Gunakan pestisida alami seperti neem oil atau minyak mimba, atau larutan pestisida bawang putih dan sabun cuci piring.
Panen
Untuk cut-and-come-again, potong sekitar 3 cm dari permukaan tempat semai, atau petik setiap helai daun sesuai kebutuhan, dimulai dari bagian paling bawah. Ia akan tumbuh terus-menerus sampai berbunga.
Tips
Panen ala cut-and-come-again bisa dilakukan saat tinggi selada sekitar 7 cm.
Jaga kelembapan di lingkungan tanam agar tumbuhnya baik dan cepat.
Lindungi dari cahaya matahari yang terlalu terik, karena bisa membuat daunnya pahit.
Sawi-sawian adalah sayuran yang memiliki banyak anggota keluarga dan memiliki rasa segar yang unik—khas daerah Timur. Selain ditumbuhkan hingga usia dewasa, sawi-sawian juga bisa dinikmati sebagai microgreens dan baby greens, atau sayuran daun berusia muda dan remaja.
Sayuran daun yang paling banyak dikonsumsi di masakan Asia ini dapat dinikmati mentah, setengah matang, ataupun matang. Ditumis, dikukus, direbus pun sama enaknya.
Semai di modul semai menggunakan rockwool, atau bisa juga dengan sekam bakar yang dicampur dengan cocopeat dan siram larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Taruh di tempat yang lembap dan terkena cahaya yang baik. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya. Sawi dapat tumbuh dengan baik di kisaran EC 1.5 – 2 (PPM 1050 – 1400).
Lingkungan
Sawi-sawian suka di tempat yang cahayanya penuh, dan hangat. Bisa ditanam di tempat yang panas, asal kelembapannya dijaga.
Jarak Tanam
Tergantung kamu ingin menumbuhkannya menjadi sawi berukuran besar, atau dipanen muda dan remaja. Perkiraannya antara 3-30 cm.
Produktivitas
Sawi-sawian lebih cocok dipanen seluruhnya daripada sebagian-sebagian atau hanya dipetik daunnya sesuai kebutuhan. Karena usianya juga tidak lama, dan kalau terlalu tua, kerenyahannya akan menurun.
Potensi Masalah
Seperti keluarga Brassica lainnya, sawi-sawian juga tidak lepas dari masalah hama seperti aphid atau kutu kebul, kutu daun, ulat penggerek daun, ngengat kubis, siput, ulat bulu, dan jamur penyebab akar gada. Gunakan pestisida alami seperti neem oil atau minyak mimba, atau larutan pestisida bawang putih dan sabun cuci piring.
Panen
Petik seluruhnya sesuai dengan ukuran yang kamu kehendaki.
Tips
Jika ditanam di tempat yang sejuk / agak dingin, sawi-sawian akan cepat berbunga.
Kalau tempat menanamnya terlalu panas dan cahayanya terlalu kuat akan menyebabkan rasa daunnya menjadi pahit.
Sayuran daun ini juga dikenal sebagai Chinese Kale, karena berasal dari Tiongkok. Daunnya tebal, pipih, berwarna hijau kebiruan dan mengkilat dengan batang yang tebal. Ia juga menghasilkan bunga yang mirip dengan brokoli, namun berukuran kecil. Rasanya juga mirip seperti brokoli, tetapi agak sedikit lebih hambar. Namun, tanaman ini sebenarnya lebih kuat daripada brokoli, lho!
Varietas
Tidak ada varietas khusus yang dikenali. Namun biasanya pabrikan benih memberi nama berbeda-beda, namun grup spesiesnya sama—Brassica oleracea var alboglabra.
Cara Menanam
Semai di modul semai menggunakan rockwool, atau bisa juga dengan sekam bakar yang dicampur dengan cocopeat dan siram larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Taruh di tempat yang lembap dan terkena cahaya yang baik. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya. Kailan dapat tumbuh dengan baik di kisaran EC 1.5 – 2.4 (PPM 1050 – 1680).
Lingkungan
Cahaya penuh dengan sirkulasi nutrisi yang baik dan larutan nutrisi kaya oksigen. Bisa juga ditanam di tempat yang ternaungi, asalkan mencapat paparan cahaya yang cukup.
Jarak Tanam
Beri jarak penanaman sebesar 30-80cm, tergantung varietas yang kamu tanam, karena kale dapat tumbuh besar dan memakan tempat. Untuk kale yang akan ditanam sebagai baby kale bisa ditanam dengan jarak 5-10cm saja.
Produktivitas
Termasuk sangat cepat panen, karena memasuki usia 20 HSS1 sudah bisa dinikmati.
Potensi Masalah
Perhatikan kailan yang kamu tanam, karena ia digemari oleh aphid atau kutu kebul, kutu daun, ulat penggerek daun, ngengat kubis, siput, ulat bulu, dan jamur penyebab akar gada. Gunakan pestisida alami seperti neem oil atau minyak mimba, atau larutan pestisida bawang putih dan sabun cuci piring.
Panen
Bisa mulai dipanen di usia 20 HSS1, dengan cara diambil seluruh tanamannya, atau hanya bagian daunnya saja. Jika dibiarkan sampai tua, rasanya tidak lagi enak. Cenderung alot dan batangnya keras.
Tips
Daun, batang dan bunga bisa dimakan, dan waktu yang paling enak untuk mengonsumsinya adalah saat usianya masih muda. Jika terlalu tua, batangnya akan keras (woody) dan terlalu panjang (leggy).
Kale yang sudah dikenal sejak lebih dari 2000 tahun lalu ini yang juga termasuk keluarga kubis, diperkirakan menyebar ke Eropa sekitar 600 BC, melalui para pengembara Celtic. Sayuran daun ini adalah sayuran yang paling banyak dimakan di Eropa pada Abad Pertengahan, ketika kubis mulai populer.
Saat Perang Dunia ke-2, penanaman kale di UK (Inggris) didukung dengan kampanye “Dig for Victory” alias “Mencangkul untuk Kemerdekaan”. Kale mudah tumbuh, dan menyediakan nutrisi yang diperlukan sebagai suplemen makanan bagi orang-orang yang pola makannya terganggu akibat penjatahan makanan.
Dan kini, ia menjadi salah satu favorit para pekebun di berbagai negara karena ia bisa dipanen terus-menerus, dan sanggup bertahan di kondisi tanah yang miskin nutrisi dan becek. Kale juga memiliki rasa yang fantastis dan kaya akan nutrisi. Tampilannya di kebun pun terlihat indah, dengan tekstur yang megah.
Varietas
Yang paling umum ditemui di Indonesia antara lain “Nero di Toscana / Lacinato / Dinosaur” yang memiliki daun panjang berwarna hijau gelap hampir hitam. Perawakannya mirip pohon palem sehingga sering disebut kubis palem. Ada juga yang memiliki daun pendek melebar dan tekstur yang sangat keriting seperti “Siberian Dwarf”, dan merah keunguan seperti “Red Russian”. Tiga varietas kale itu bisa dengan mudah ditemui di berbagai toko di pasar daring (online marketplace).
Cara Menanam
Semai di modul semai menggunakan rockwool, atau bisa juga dengan sekam bakar yang dicampur dengan cocopeat dan siram larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Taruh di tempat yang lembap dan terkena cahaya yang cukup. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya. Kale dapat tumbuh dengan baik di kisaran EC 2.5 – 3.0 (PPM 1750 – 2100).
Lingkungan
Cahaya penuh dengan sirkulasi nutrisi yang baik dan larutan nutrisi kaya oksigen. Bisa juga ditanam di tempat yang ternaungi, asalkan mencapat paparan cahaya yang cukup.
Jarak Tanam
Beri jarak penanaman sebesar 30-80cm, tergantung varietas yang kamu tanam, karena kale dapat tumbuh besar dan memakan tempat. Untuk kale yang akan ditanam sebagai baby kale bisa ditanam dengan jarak 5-10cm saja.
Produktivitas
Kale termasuk sayuran daun yang sangat produktif, dengan masa tanam yang cukup singkat sedangkan masa hidup yang cukup lama. Kamu bisa menanamnya sebagai tanaman annual atau musiman, dan juga hardy biennial atau hingga 2 (dua) tahun. Jika berbunga, tentu saja bunganya bisa kamu makan.
Potensi Masalah
Perhatikan kale yang kamu tanam, karena sayuran ini digemari oleh aphid atau kutu kebul, kutu daun, ulat penggerek daun, ngengat kubis, siput, ulat bulu, dan jamur penyebab akar gada. Gunakan pestisida alami seperti neem oil atau minyak mimba, atau larutan pestisida bawang putih dan sabun cuci piring.
Panen
Bisa mulai dipanen di usia 30 HSS (hari setelah semai), dan seterusnya, sampai tidak produktif lagi.
Tips
Perhatikan media tanamnya, jangan sampai kering dalam waktu lama. Kalau baru sebentar, segera beri dia larutan nutrisi kaya oksigen.
Jika dipanen di usia muda, bisa dinikmati batangnya juga, baik mentah maupun matang. Tapi kalau sudah tua, bisa dibuat jus ataupun tumisan dan sup, atau dioven bersama daging/ikan.
Banyak orang yang berencana untuk mulai menanam sayuran hidroponik sendiri, tapi kebingungan dengan “Sayuran apa yang pas untuk pemula, ya?” Atau karena sumbu kesabarannya masih pendek (😅), biasanya ingin menanam sayuran yang cepat tumbuh. Kamu tidak sendirian, karena aku pun juga begitu.
Yang perlu kamu tahu, bercocok tanam sebenarnya adalah kegiatan yang santai, penuh kesabaran dan ketelatenan, dan juga mindful alias harus perhatian. Kita tidak bisa serta-merta mempercepat pertumbuhan tanaman dengan menambahkan pupuk sebanyak-banyaknya, karena selain akan boros juga akan membunuh si tanaman.
Buat kamu yang masih pemula, ada beberapa sayuran yang bisa ditanam dengan cukup cepat—hanya sekitar 1-2 bulan saja. Dan menanamnya pun mudah, karena tidak butuh perawatan berlebihan. Sayuran-sayuran ini juga cocok untuk dijadikan projek menanam bersama anak-anak, karena mereka punya tingkat perhatian dan kesabaran yang biasanya lebih rendah daripada orang dewasa, sehingga dalam waktu singkat mereka sudah bisa memanen sayurannya.
Cara Memilih Sayuran Hidroponik untuk Pemula
Memilih tanaman / sayuran yang akan ditanam itu mudah, karena kamu hanya perlu tahu tanaman apa yang ingin kamu makan. Kalau misalnya kamu suka makan gado-gado, mungkin kamu bisa menanam kangkung, bayam, dan selada. Atau kalau kamu tidak bisa hidup tanpa makan cabe, ya tanamlah cabe. Intinya, tanamlah apa yang ingin kamu nikmati.
Ini akan menambah kegembiraan dan perhatianmu, karena kamu akan terus menanti-nantikan waktu panen. Selain itu, kamu juga bisa menghemat tempat (kalau kamu tidak memiliki kebun yang luas), waktu, tenaga, dan uang.
Cari waktu yang tepat untuk mempertimbangkan apa saja yang akan ditanam. Yang biasa aku lakukan adalah dengan menyusun daftar pertanyaan untuk membantu mengambil keputusan, misalnya:
Seperti apa pola makanku dan keluarga?
Apakah kami akan menjalankan pola makan (diet) yang lebih banyak sayuran dan buah?
Masakan apa yang sesuai dengan pola makan kami kedepan?
Apakah kami akan makan hasil produksi itu terus-menerus, atau akankah berganti-ganti?
Apakah suplai yang kontinyu akan kami perlukan? Atau jangan-jangan malah kami akan cepat bosan dan ingin makan yang lain?
Apakah dengan pengaturan pola makan baru kami juga tetap harus menghemat uang?
Atau apakah kami sedang dalam mode percobaan dan penelitian, sehingga ingin menanam lebih banyak jenis tanaman dan tidak terlalu memperhitungkan faktor keuangan?
…dan seterusnya.
Dan di artikel ini, aku tidak akan menyusun “peringkat 10 besar tanaman hidroponik untuk pemula” dan sebagainya. Karena menurutku, pengalaman bertanam setiap orang itu sangat personal, dan setiap orang punya preferensi yang berbeda-beda. Artikel ini hanya bertujuan untuk mempermudah kamu mengambil keputusan akan menanam tanaman apa.
Jenis Tanaman yang Tumbuh Cukup Cepat
Berikut ini beberapa pilihan tanaman sayuran daun dan sayuran buah yang bisa kamu tanam dalam waktu 1-2 bulan saja.
1. Kale
Brassica oleracea var. acephala
Tanaman sayuran yang sudah dikenal lebih dari 2000 tahun lalu ini yang juga termasuk keluarga kubis, diperkirakan menyebar ke Eropa sekitar 600 BC, melalui para pengembara Celtic. Sayuran daun ini adalah sayuran yang paling banyak dimakan di Eropa pada Abad Pertengahan, ketika kubis mulai populer.
Sayuran daun ini juga dikenal sebagai Chinese Kale, karena berasal dari Tiongkok. Daunnya tebal, pipih, berwarna hijau kebiruan dan mengkilat dengan batang yang tebal. Ia juga menghasilkan bunga yang mirip dengan brokoli, namun berukuran kecil. Rasanya juga mirip seperti brokoli, tetapi agak sedikit lebih hambar. Namun, tanaman ini sebenarnya lebih kuat daripada brokoli, lho!
Sayuran yang memiliki banyak anggota keluarga ini memiliki rasa segar yang unik—khas daerah Timur. Selain ditumbuhkan hingga usia dewasa, sawi-sawian juga bisa dinikmati sebagai microgreens dan baby greens, atau sayuran daun berusia muda dan remaja. Sayuran daun yang paling banyak dikonsumsi di masakan Asia ini dapat dinikmati mentah, setengah matang, ataupun matang. Ditumis, dikukus, direbus pun sama enaknya.
Kangkung adalah tanaman semi-akuatik yang tumbuh di iklim tropis, tetapi tidak diketahui darimana asalnya. Ia diketahui tumbuh di Asia Timur dan Tenggara, sampai Australia, Maladewa dan New Guinea. Kangkung tumbuh di tempat-tempat yang berair banyak seperti rawa, pinggir sungai, dan danau. Batangnya bisa tumbuh hingga 3 meter.
Kacang Panjang adalah sayuran yang termasuk ke kelompok sayuran buah, dimana bagian yang dinikmati adalah buahnya. Namun, ternyata daun kacang panjang ata yang biasa disebut dengan daun Lembayung juga bisa dijadikan makanan sehari-hari. Ia tumbuh dengan cara memanjat dan melilit. Polongnya, atau buahnya, sudah dapat muncul sekitar 40-45 HSS1. Kamu bisa memakan polong dengan kulitnya yang masih muda, atau bisa juga polong yang sudah matang dengan hanya mengonsumsi kacangnya saja, tidak dengan kulitnya.
Basil adalah salah satu sayuran herba yang membuatku terobsesi untuk menanam terus menerus dengan benar. Aromanya yang khas bisa digunakan sebagai masakan, maupun sebagai obat.