Kategori
Komik

Ep. 07 – Menanam Sayur dari Benih atau Bibit?

pilih menanam sayur dari benih atau bibit
Alfa: “Ra, lo mau bantuin gue pindah tanem sayuran di raised bed, ga?”

Zahra: “Mauuu…! Pinjem sarung tangan sama topi juga, ya. Gue abis manicure, nih!”

Alfa: “Hadeh, ribet! Yaudah ntar gue ambilin.” 

Zahra: “Aaah, you’re the best!”
Zahra: “Fa, enakan mana sih nanem sayur dari benih atau dari bibit?”

Alfa: “Tergantung, sih, ra… Kenapa emang?”

Zahra: “Gue mo nanem sayur di rumah, tapi masih bingung mau dari benih atau langsung pake bibit.”

Alfa: “Ada 2 pertanyaan penting yang mesti lo jawab sendiri dulu, nih.”
Apakah sayuran ini mudah ditanam dari benih?

Apakah bibitnya bisa dipindahtanamkan dengan mudah?
Judul:
Sayuran yang Harus Langsung di Semai di Kebun

Teks:
Tanaman berusia pendek atau tanaman umbi-umbian dengan akar tunggang harus langsung disemai di tempat tanam permanen, misalnya seperti raised bed / bedengan.

Contoh sayuran di kelompok ini yaitu akar bit, lobak, wortel, jagung, timun, kelompok bawang, selada, okra, parsnip, kacang polong dan turnip.
Judul:
Sayuran yang Bisa Dipindah-Tanamkan sebagai Bibit

Teks:
Sekalipun semua jenis sayuran bisa ditanam dari benih, tapi biasanya yang masa tanamnya lama atau ukurannya besar akan disemai di tempat terpisah menggunakan nampan semai atau wadah lain.

Contoh tanaman di kelompok ini misalnya seperti brokoli, kubis, kembang kol, seledri, terong, tomat, kale, leek / daun bawang, paprika, dan zukini.
Judul:
Sayuran yang Ditanam dari Akar atau Bulba

Teks:
Lalu, ada juga beberapa sayuran yang tidak ditanam dari benih atau bibit sama sekali, melainkan dari akar atau umbi tanaman induk.

Contoh sayuran di kelompok ini antara lain artichoke, asparagus, bawang putih, bawang merah, bawang bombay, kentang, dan ubi manis.
Alfa: “Nah, ra, jadi abis ini udah nggak bingung lagi nentuin mo nanem apaan, kan?”

Zahra: “Gue tercerahkan! Tapi karena gue nubie, abis ini pilihin benih dan bibit yang paling gampang panen, ya, faaa!”

Alfa: “Yosh! Siap, bos!”
Alfa: “Cara mana yang mau temenanem pilih?”

Zahra: “Pastikan untuk menyusun strateginya dulu, ya!”

Dukung kami juga di Karya Karsa, dan yuk, mari menanam!
Kategori
Propagasi & Transplantasi

9 Kesalahan Umum pada Saat Menyemai Benih

Menyemai benih bisa jadi tantangan tersendiri. Untuk meningkatkan peluang suksesmu secara signifikan, hindari beberapa kesalahan umum dalam menyemai berikut ini.

Tidak Memberi Cahaya yang Cukup

semaian benih yang kekurangan cahaya

Agar bibit tumbuh menjadi tanaman yang kokoh dan sehat, ia memerlukan banyak cahaya. Sekalipun banyak orang berkata cahaya dari jendela sudah cukup, pada kenyataannya, tidak seperti itu. Kamu bisa menambahkan cahaya buatan supaya kebutuhan cahaya bibit tanaman baru ini terpenuhi dengan menggunakan lampu tanam khusus yang sudah disesuaikan. Tapi jika kamu ingin opsi yang lebih ekonomis, kamu bisa menggunakan lampu TFT berwarna putih (cool) dan kuning (warm).

Gantung lampu sekitar 8 cm dari permukaan semaian, dan atur ulang tingginya saat bibit mulai tumbuh agar daunnya tidak terbakar. Saat bibit mulai bertunas, nyalakan lampu 12-16 jam per hari. Supaya kamu tidak lupa, bisa juga menggunakan timer otomatis, jadi hanya cukup diatur sekali saja.

Menyiram Terlalu Sedikit atau Terlalu Banyak

kesalahan umum saat menyiram tanam

Banyak atau sedikitnya air yang kamu siramkan ke bibit tanaman sangat menentukan kualitas bibitnya. Penyiraman menjadi aspek paling menantang dalam hal pembibitan, karena bibit sangat lunak dan peka. Media tanam yang kamu gunakan juga sebaiknya yang steril, dan usahakan saat menyiram membuatnya jadi lembap, bukan banjir dan tergenang.

Untuk meningkatkan kesuksesan menyemai benih, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

  • Buat rumah kaca mini atau sungkup dengan plastik transparan untuk menjaga kelembapan media tanam, dan biarkan hingga tunas tanaman muncul.
  • Siram dari bawah pot atau kontainer pembibitan dan biarkan akar tanaman mencari air sendiri melalui lubang-lubang di bawah pot. Resiko menyiram terlalu banyak bisa dihindari dengan cara ini. Dan jangan lupa untuk mengecek bagian atas media tanam atau tanah, apakah sudah lembap atau belum.
  • Cek kelembapan tanah atau media tanam setidaknya 1 kali per hari.

Baca juga: Ep. 08 – Kesalahan Umum Saat Menyemai Benih

Melakukan Pembibitan Terlalu Cepat

Banyak tanaman tidak tahan terhadap kondisi suhu yang terlalu dingin, sehingga jika dipaksakan mengekspos mereka dalam kondisi demikian hanya akan membuat stres. Karena itu, selalu cek suhu harian dan bandingkan dengan tanggal akhir musim dingin di tempat tinggalmu.

Bibit tanaman yang stres lebih mudah diserang hama dan penyakit. Dan bibit yang dihasilkan dari dalam ruangan juga harus dikenalkan ke kondisi luar ruangan secara berkala, sekitar 6 minggu setelah kamu memulai penyemaian.

Meletakkan Benih Terlalu Dalam

menyemai benih terlalu dalam

Benih tanaman termasuk rewel soal seberapa jauh mereka harus dipendam di tanah atau media tanam. Beberapa benih malah perlu kegelapan total untuk berkecambah, tetapi ada juga yang membutuhkan cahaya sangat banyak supaya bisa berkecambah.

Kemasan benih yang berasal dari distributor ternama biasanya memiliki informasi kedalaman penanaman. Jika tidak ada informasi pada kemasan, aturan praktisnya adalah menanam benih sedalam 2-3 kali lebarnya. Menentukan kedalaman ini memang agak rumit. Kalau kamu tidak yakin, letakkan saja di sisi terdangkalnya.

Untuk benih yang membutuhkan cahaya untuk berkecambah, pastikan benih bersentuhan dengan media tanam yang digunakan, tapi tidak tertutup. Untuk melakukannya, sedikit padatkan media tanam dan letakkan benih di area yang sudah dipadatkan itu, tapi pastikan benih masih terbuka.

Pindah Tanam Terlalu Cepat

Tanaman tidak seperti manusia yang bisa diberikan perlakuan “tough-love”. Mereka akan mati dengan cepat, atau jadi terlalu lemah dan kemudian gagal untuk tumbuh. Bahkan tanaman yang paling tangguh pun, ketika muda, membutuhkan perhatian dan perawatan ekstra.

Sebelum pindah tanam, ada proses adaptasi (hardening off)—atau dikeluarkan secara bertahap ke luar ruangan—yang mesti dilakukan terlebih dahulu. Proses ini memastikan agar bibit bisa beradaptasi perlahan, dan tidak terlalu stres akibat kondisi luar ruangan yang sedikit berbeda misalnya seperti angin, hujan dan cahaya matahari.

Proses ini sangat sederhana, tapi memang memakan waktu cukup banyak, karena kamu harus mengeluarkan dan memasukkan bibit setiap hari—mulai dari 1 jam di hari pertama, lalu bertahap naik ke 6-8 jam selama 8-10 hari kedepan. Jika kondisi di luar sedang hujan deras atau angin terlalu kencang, sebaiknya kurangi sesi adaptasi ini.

Menyemai Benih Terlalu Banyak

menyemai benih terlalu banyak

Ketika menyemai benih, mulailah dengan sedikit saja, apalagi kalau kamu masih pemula. Kalau kamu menyemai lebih banyak daripada yang sanggup kamu urus dan saat akan dipindahtanam nanti jumlahnya terlalu banyak dan mungkin tempat pendewasaannya tidak cukup, maka terpaksa bibit sisa mesti dibuang. Sayang, kan?

Media Semai Terlalu Dingin

Agar benih dapat berkecambah, jaga kondisi agar tidak terlalu dingin, yaitu sekitar 18-24℃. Saat benih mulai berkecambah, biasanya mereka bisa mentoleransi pada suhu yang fluktuatif tapi masih di rentang normalnya. Apapun jenis cahaya yang kamu gunakan, buatan ataupun alami, pastikan ia menghasilkan panas yang cukup.

Lupa Memberi Label pada Semaian

jangan lupa memberi label pada semaian

Supaya semaian mudah diidentifikasi, dan mempermudah kamu dalam merawat, pastikan untuk memberikan label. Tandai dengan label tanaman atau stik es krim berisi info nama tanaman dan tanggal semai. Info ini sudah bisa mempermudah kamu dalam memberikan perawatan lanjutan kedepannya.

Terlalu Cepat Menyerah

Menyemai benih bisa menjadi proses yang paling melelahkan. Tidak jarang juga menyulitkan. Tetapi salah satu manfaat utama dari kegiatan ini adalah kenikmatan yang bisa kamu dapatkan saat menuai hasilnya nanti. Entah itu buah Tomat yang merah dan manis ataupun bunga Mawar yang wangi dan berkelopak besar.

Menumbuhkan tanaman dari benih membutuhkan dedikasi, perhatian dan waktu. Kamu akan membuat kesalahan sepanjang jalan, tapi jangan menyerah. Hasil akhirnya jauh lebih besar daripada tantangannya.

Semangat menanam! 💪🏼


Kredit foto oleh Zoe Schaeffer di Unsplash

Kategori
Komik

Ep. 06 – Menanam Sayuran di Pot atau Wadah

yang perlu diperhatikan ketika menanam sayuran di pot
Zahra: “Ma, ini kan gue baru aja pindah rumah. Gue mau nyoba nanem sayuran pake pot. Lo punya tips jitu, nggak?”

Padma: “Hmm, tips jitu ya… Kamu mau nanem apa aja, ra?”

Zahra: “Yang jelas sih yang bakalan gue makan aja, kayak cabe, bayam, pak choi, kacang panjang, terong, tomat.”

Padma: “Ada beberapa hal sih yang mesti kamu perhatikan dulu, ra...”
Judul:
Cahaya dan Suhu yang Tepat

Teks:
Semua sayuran buah seperti tomat, cabe dan terong memerlukan cahaya setidaknya 6 jam setiap hari. Tapi mereka juga tidak suka tempat yang terlalu panas.

Jika kamu tinggal di tempat yang panas, beri pelindung untuk tanamanmu dengan paranet untuk mengurangi intensitas cahaya dan mengurangi stres tanaman.
Judul:
Pilih pot / wadah yang sesuai

Teks:
Pilih yang ukurannya cukup besar. Semakin banyak tanah yang bisa dimuat, semakin baik. Perhatikan juga jenis bahan yang digunakan, lubang drainase yang tersedia, dan kalau bisa, hindari yang berwarna hitam berdiameter kurang dari 30 cm.
Judul:
Jadwal penyiraman harus konsisten

Teks:
Sebagian besar tanaman sayuran memerlukan air yang banyak agar dapat menghasilkan sayuran yang renyah dan segar. Untuk itu, perhatikan dengan baik jadwal penyiraman. Kuncinya, buat tanah selalu lembap, bukan banjir.
Judul:
Tentukan akan menanam dari benih atau bibit

Teks:
Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Menanam dari benih tentu lebih murah, tapi tidak semua orang berhasil melakukannya. Ia perlu cahaya 12-16 jam per hari, dan sirkulasi udara yang sangat baik. 

Selain itu, kelembapan juga harus dijaga, jangan sampai tanahnya mengering, atau terlalu panas. Jika terlalu basah juga akan membuat benihnya mati.
Judul:
Gunakan campuran tanah yang berkualitas

Teks:
Untuk menanam sayuran, diperlukan tanah yang berkualitas. Ia harus gembur, kaya akan materi organik, dan bisa menahan kelembapan dengan baik serta tidak menggunakan tanah yang diambil dari halaman.
Judul:
Memberi “makan” sayuran dengan nutrisi terbaik

Teks:
Sayuran yang akan kita makan juga memerlukan makanan. Kamu bisa menambahkan pupuk NPK yang berbentuk serbuk atau granular. Selain itu, pupuk kandang dan kompos juga sekarang jadi favorit untuk para pekebun organik. 

Selalu perhatikan kondisi tanaman dari waktu ke waktu. Tambahkan pupuk sesuai tahapan pertumbuhan tanaman dan juga kebutuhannya.
Padma: “Udah dicatet kan, ra? Nanti di rumah dicek lagi, ya...”

Zahra: “Makasih banyaaaakk, Padmaaaa”

Zahra: “Faa, gue pesen bibit ke lo ya!”

Alfa: “Alright Bos! Beres pokoknya!”
Zahra: “Jadi sekarang kalian udah pada tau cara menanam sayuran di pot, kan?”

Yuk, mari menanam!
Kategori
Propagasi & Transplantasi

Menanam Sayur Mulai dari Benih atau Bibit?

Kamu mungkin salah satu orang yang bingung harus memilih menanam sayur dari benih atau bibit, kan? Kamu bisa menanam dari benih atau membeli bibit yang sudah siap pindah tanam dari toko pertanian di sekitar tempat tinggalmu, atau dari online marketplace. Meskipun harga benih jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pembibitan sayuran, tapi ada faktor lain yang perlu kamu pertimbangkan dalam mengambil keputusan. Apakah itu?

Menanam sayuran dari benih mungkin tidak praktis untuk tanaman yang memerlukan musim tanam yang panjang di daerah dengan musim tanam pendek. Itulah mengapa, kalau menyangkut tanaman musim panjang seperti tomat, paprika, dan terong, sebagian besar pekebun lebih memilih untuk membeli bibit atau tanaman pot yang sudah mapan (atau siap pindah tanam) dari penjual bibit — atau menyemai benih di dalam ruangan beberapa minggu sebelum waktu tanam.

Cara Memilih Antara Benih atau Bibit Saat Menanam Sayur

Sebelum memilih, ada 3 pertanyaan yang mesti bisa kamu jawab, yaitu:

  1. Apakah sayuran ini mudah ditanam dari benih?
  2. Apakah musim tanamnya cukup panjang jika sayur itu ditanam dari benih?
  3. Apakah sayuran itu bisa dipindahtanamkan dengan mudah?

Jawaban atas tiga pertanyaan ini akan menentukan bagaimana kamu memulai berkebun sayuran. Dan tentunya, jawabanmu juga akan bergantung pada iklim regional tempat kamu tinggal, ya.

Di Bumi belahan Selatan di mana musim tanam berlangsung dari Februari hingga November, ada banyak waktu untuk menanam tomat dan paprika dari benih, tetapi di bumi belahan Utara di mana musim tanam hanya berlangsung selama lima bulan, pekebun mungkin sudah akan kehabisan waktu.

Kemasan benih yang kamu gunakan juga biasanya menyediakan banyak informasi untuk membantu menentukan pilihan. Jika kamu membeli benih dari distributor atau perusahaan benih ternama, ada beberapa info yang selalu mereka cantumkan, antara lain:

  1. Waktu Tumbuh. Info ini memberitahu kamu berapa lama tanaman tersebut akan siap dipanen setelah benih bertunas. Jika paket menunjukkan waktu 75 hari, maka kamu tidak akan mendapatkan hasil panen sampai setelah waktu itu.
  2. Waktu Semai. Di kemasan benih biasanya juga ada informasi kapan benih harus ditanam—relatif terhadap penanggalan musim dingin terakhir (last frost date) di daerahmu (untuk yang tinggal di negara empat musim). Dengan demikian, untuk “mencuri start”, benih harus disemai di dalam ruangan, mulai dari delapan minggu sebelum akhir musim dingin.

Sayuran yang Harus Langsung di Semai di Kebun

menanam sayur langsung di kebun atau pot

Tanaman umbi-umbian dan sayuran dengan akar tunggang yang panjang, seperti wortel pada umumnya tidak dapat dipindahkan dengan baik dan harus disemai langsung di tanah atau di pot. Beberapa tanaman yang tumbuh cepat seperti kacang polong dan labu-labuan (squash), tidak mendapat manfaat ekstra jika ditanam di dalam ruangan karena tanaman ini harus disemai langsung di kebun.

Berikut ini beberapa sayuran umum yang biasanya ditanam langsung dari benih di tempat penanamannya hingga siap panen:

  • Bawang Putih
  • Selada
  • Okra
  • Parsnip
  • Kacang Polong
  • Rutabaga
  • Squash
  • Salsify

Sayuran yang Bisa Dipindah-tanamkan sebagai Bibit

menanam sayur dari bibit

Sekalipun hampir semua jenis sayuran bisa ditumbuhkan dari benih, tetapi ada juga sayuran yang waktu tumbuhnya lama. Maka biasanya mereka disemai di nampan khusus terlebih dahulu di dalam ruangan lalu dipindahkan bertahap hingga di usia tertentu, atau jumlah daun tertentu. Beberapa sayuran yang bisa diberi perlakuan ini antara lain:

Sayuran yang Ditanam dari Akar atau Bulba

menanam sayur dari benih atau bibit: akar tunggang

Lalu ada beberapa sayuran yang biasanya tidak ditanam dari biji atau bibit sama sekali, tetapi dari bagian akar, batang atau umbi:

  • Artichoke
  • Asparagus
  • Bawang Putih
  • Kentang
  • Rhubarb
  • Bawang Merah
  • Horseradish
  • Bawang Bombay
  • Ubi Manis
  • Singkong

Apa pun pilihanmu—penyemaian langsung, memulai benih atau membeli bibit—yang terbaik adalah menyusun strategi dengan baik sebelum waktu tanam. Taruh tanaman di tanah sedini mungkin sehingga mereka punya waktu untuk menyesuaikan diri dengan cuaca yang menghangat dan memberi mereka musim tanam terlama.

Kategori
Komik

Ep. 05 – Valentine dan Mawar Potong

mawar valentine
Zahra: “Alfaaaa, gue pesen apple pie and cafe latte extra hot, yaaa!”

Alfa: “Sonoh bilang sama barista, bukan ke gue! Lagi sibuk nih!”

“Eh, lo bawa apaan itu? Mawar ya? Beli dimana?”
Zahra: “Tadi gue mampir ke tokonya bu Riri. Lihat yang ini cakep banget, ya gue bawa pulang deh!”

Alfa: “Yaelah, Ra… Lo tau nggak sih kalo tiap tahun tuh ada 250 juta mawar potong yang dibuang sia-sia cuma untuk Valentine’s Day?”

Zahra: “Ah seriusan lo???”
Mawar potong dipetik sewaktu masih kuncup

Nasib mawar potong itu menyedihkan, karena mereka dipotong waktu masih kuncup, dari tempat yang sangat jauh.

Kenapa? Karena proses pasca-panen sampe ke tangan pembeli itu sangat panjang, sedangkan usianya saat mekar itu sangat pendek. Untuk menghindari layu, makanya dipanen saat masih kuncup.
250 Juta Kuntum Mawar Diproduksi Khusus untuk Hari Valentine

Bayangkan, hanya untuk 1 hari yang spesial itu saja sudah menambahkan emisi karbondioksida sebanyak 360.000 ton metrik ke udara, hanya untuk transportasinya saja.

Jumlah emisi yang sangat fantastis untuk sesuatu yang hanya akan bertahan sekitar seminggu!
Padma: “Hmmm, iya juga sih. Ya, namanya juga komoditas musiman...”

Zahra: “Hiks! Kalo gitu gimana, dooong? Kan gue pengen lihat bunga yang cantik-cantik...”
Alfa: “Nanem pohon mawar sendiri aja, lah... Ntar gue ajarin, tapi lo beli disini, ya!”

Zahra: “Ah dasar lo jago dagang bener, dah! Nih, gue bayar!”

“Padmaaaa, ntar ajarin gue nanem ini ya!”
stiker valentine
Kategori
Komik

Ep. 04 – Air Berkualitas Menghasilkan Tanaman Terbaik

air untuk hidroponik
Oliver: “Pak, kata artikel di internet, air yang dipake berhidroponik itu menentukan kualitas hasil panen, ya? Kok bisa gitu?”

Alfa: “Soalnya air itu faktor yang literally important untuk distribusi nutrisi ke tubuh taneman, Ver!”

Pak Damar: “Yaaa, bener sih, tapi jangan nyerobot gitu dong!”

Alfa: “Hiks, ampuunnn, pak!”

Oliver: “Hahahah…”
Air adalah Penentu Hidup-Mati Tanaman

Kandungan air pada beberapa tanaman bisa mencapai 90% dari massa tubuhnya. Air menjadi unsur terpenting dalam pendistribusian nutrisi ke seluruh tubuh tanaman, maka harus dipastikan ia tidak mengandung unsur-unsur yang membahayakan tanaman.

Pehidroponik perlu tahu kualitas air baku di lokasi yang akan digunakan untuk budidaya. Selain kualitas air, ia juga harus memperhitungkan faktor derajat keasaman (pH), konsentrasi hara / elektrokonduktivitas (EC), konsentrasi Oksigen terlarut (DO), dan suhu air.
Ada 2 macam kualitas air baku

Yang pertama hard water / air keras, yaitu air yang memiliki kadar mineral melebihi dari ambang batas yang aman untuk dikonsumsi.

Yang kedua soft water / air lunak, yang mengandung sedikit mineral atau cukup.

Dalam budidaya hidroponik, sebaiknya gunakan air baku yang memiliki padatan mineral terlarut < 250ppm (EC 0.5) dengan kandungan Na+ (sodium) < 30ppm, Chloride < 50ppm, dan SO4 (Sulfat) < 100ppm.
Derajat Keasaman / pH

pH adalah tingkatan derajat keasaman /kebasaan suatu larutan yang juga dipengaruhi oleh suhu dan kandungan mineral di dalam larutan tersebut. 

pH ideal untuk tanaman hidroponik ada di rentang 5.5 - 6.5, dimana mineral nutrisi paling mudah larut secara sempurna. Jika nutrisi mengendap, akar tanaman tidak bisa menyerapnya dan akan menimbulkan gejala defisiensi unsur-unsur tertentu.
Konsentrasi Hara / Konduktivitas Elektrik (EC)

Untuk mengukur tingkat konsentrasi larutan nutrisi hidroponik, metrik yang paling tepat untuk digunakan adalah konduktivitas elektrik (electroconductivity / EC). Kebutuhannya juga disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman.

Fungsinya adalah untuk mengetahui cocok / tidaknya larutan nutrisi dengan suatu tanaman, karena kualitas larutan nutrisi tergantung pada konsentrasinya di air. Konsentrasi yang terlalu tinggi bisa merusak akar tanaman dan mengganggu pertumbuhannya.
Konsentrasi Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen / DO)

Sebagian besar sistem hidroponik bekerja dengan merendam akar ke dalam larutan nutrisi. Karenanya, Oksigen juga harus tersedia supaya akar tanaman tidak sesak nafas dan menyebabkan tanaman mati.

Kisaran kadar Oksigen terlarut yang diperlukan yaitu sekitar 6-10 ppm. Semakin besar angkanya semakin baik. Tapi yang perlu diperhatikan, konsentrasi Oksigen terlarut sangat dipengaruhi oleh tinggi-rendahnya suhu air. Semakin rendah suhunya, semakin tinggi DO-nya.
Suhu Air

Agar metabolisme tanaman optimal, maka suhu yang optimal ada di rentang 20 - 25℃. Pada rentang suhu ini, tingkat pertumbuhan (anabolisme) akan jauh lebih besar daripada tingkat pembongkaran (katabolisme) di tingkat seluler tanaman. Jadi, pertumbuhan akan sangat positif.

Suhu tinggi dapat menyebabkan kenaikan pH pada larutan nutrisi, sehingga akar tanaman akan susah menyerapnya. Selain itu, suhu tinggi juga akan menurunkan konsentrasi Oksigen terlarut dan membuat akar tanaman sesak nafas.
Pak Damar: “Jadi gitu ya, Alfa, Oliver… Kalau mau berhidroponik, yang paling utama diperhatikan adalah kualitas dan kondisi air.”

Alfa: “Siap, pak!”

Oliver: “Waaahh, saatnya pasang sensor IoT di greenhouse nih, Fa!”

Alfa: “Elo yang ngerjain ya? Gue modalin aja.”

Oliver: “Wokeeeyy!”
Oliver: “Biar hasil panenmu makin bagus…”

Alfa: “...selalu perhatiin kualitas dan kondisi air, ya!”

Yuk, mari menanam!
Kategori
Komik

Ep. 03 – Pupuk AB-Mix untuk Hidroponik

Pupuk ABmix hidroponik
Pak Damar: “Anggrek ini pakai sistem hidroponik, lho!”

Oliver: “Oh, gitu...” 

Judul:
Media Tanam Hidroponik Tidak Memiliki Unsur Hara

Teks:
Media tanam yang digunakan di hidroponik adalah material yang steril atau tidak mengandung unsur hara, tetapi memiliki properti yang bisa digunakan akar tanaman untuk menopang tubuhnya agar tumbuh tegap sampai waktu panen tiba.

Akar akan tumbuh di sela-sela media tanam dan mencari unsur hara yang diperlukannya. Karenanya, pehidroponik harus memberikan unsur hara ke tanaman melalui pupuk yang disebut sebagai nutrisi hidroponik atau AB-Mix.
Unsur hara apa saja yang diperlukan tanaman?

Unsur hara makro (pupuk A), yaitu unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banyak dan wajib ada. 

Unsur hara mikro (pupuk B), yang dibutuhkan dalam jumlah kecil tapi juga wajib ada karena berperan pada proses fisiologis tanaman.
Pak Damar: “Nutrisi sayur harus lebih banyak N, ya...”

Alfa: “Oke, pak!”

Judul:
Bagaimana menghitung kadar nutrisi yang sesuai untuk tanaman?

Teks:
Fase tumbuh dan jenis tanaman yang berbeda punya kebutuhan unsur hara yang berbeda juga, dan harus dihitung secara cermat. Perhitungan ini sebenarnya tidak mudah. 
Makanya, pehidroponik pemula sebaiknya mengikuti resep yang sudah diberikan oleh penjual nutrisi hidroponik siap pakai, jadi tinggal disesuaikan dengan kebutuhan di sistem yang digunakan. Di pasaran biasa disebut sebagai pupuk ABMix.
Judul:
Nutrisi ABMix siap pakai di pasaran ada 2 bentuk

Sub-judul:
Mesti pilih yang mana?

Nutrisi serbuk yang harus dijadikan pekatan terpisah terlebih dulu, baru diencerkan saat akan dipakai.

Nutrisi pekat yang bisa langsung diencerkan dan dicampur sesuai kebutuhan tanaman.
Kenapa pekatan ABMix tidak boleh dicampur?

Jika kation Ca dalam pekatan A bertemu dengan anion sulfat dalam pekatan B, akan menimbulkan endapan kalsium sulfat (CaSO4) yang tidak bisa diserap oleh akar, dan tanaman akan menunjukkan gejala defisiensi kalsium (Ca) dan belerang (S).

Jika kation Ca dalam pekatan A bertemu dengan anion fosfat dalam pekatan B, akan menimbulkan endapan ferri fosfat yang tidak bisa diserap oleh akar, dan tanaman akan menunjukkan gejala defisiensi zat besi (Fe).
Judul:
Rantai Nutrisi Ideal untuk Tanaman yang perlu kamu tahu…

Pada hakikatnya, tanaman hanya membutuhkan Oksigen (O2), Karbondioksida (CO2), Air (H20), Cahaya, unsur hara makro, dan unsur hara mikro.
Kategori
Komik

Ep. 02 – Kapan Pilih Hidroponik vs Tanah?

Kapan pilih hidroponik atau tanah untuk menanam
Kategori
Komik

Ep. 01 – Sayuran yang Ditanam Hanya Dengan Air

sayuran bisa tumbuh lebih cepat di air
Kategori
Season 1

Kegunaan Phosphorus (P) untuk Tanaman

Apa itu Phosphorus?

Phosphorus (P) adalah salah satu dari 3 komponen nutrisi makro yang diperlukan tanaman. Yang tidak banyak kita tahu, ternyata Phosphorus adalah pembentuk kehidupan yang sesungguhnya. Fungsinya pada tanaman tidak tergantikan oleh mineral apapun.

Sayangnya, kini krisis Phosphorus sudah mulai terjadi. Manusia dan makhluk hidup lainnya terancam tidak bisa memproduksi pangan dalam kurun waktu kurang dari 50 tahun lagi.

Dengarkan episode kali ini untuk turut mencegah krisis Phosphorus berkepanjangan, dan yuk, mari menanam! — Retno Ika