Menyemai benih bisa jadi tantangan tersendiri. Untuk meningkatkan peluang suksesmu secara signifikan, hindari beberapa kesalahan umum dalam menyemai berikut ini.
Tidak Memberi Cahaya yang Cukup
Agar bibit tumbuh menjadi tanaman yang kokoh dan sehat, ia memerlukan banyak cahaya. Sekalipun banyak orang berkata cahaya dari jendela sudah cukup, pada kenyataannya, tidak seperti itu. Kamu bisa menambahkan cahaya buatan supaya kebutuhan cahaya bibit tanaman baru ini terpenuhi dengan menggunakan lampu tanam khusus yang sudah disesuaikan. Tapi jika kamu ingin opsi yang lebih ekonomis, kamu bisa menggunakan lampu TFT berwarna putih (cool) dan kuning (warm).
Gantung lampu sekitar 8 cm dari permukaan semaian, dan atur ulang tingginya saat bibit mulai tumbuh agar daunnya tidak terbakar. Saat bibit mulai bertunas, nyalakan lampu 12-16 jam per hari. Supaya kamu tidak lupa, bisa juga menggunakan timer otomatis, jadi hanya cukup diatur sekali saja.
Menyiram Terlalu Sedikit atau Terlalu Banyak
Banyak atau sedikitnya air yang kamu siramkan ke bibit tanaman sangat menentukan kualitas bibitnya. Penyiraman menjadi aspek paling menantang dalam hal pembibitan, karena bibit sangat lunak dan peka. Media tanam yang kamu gunakan juga sebaiknya yang steril, dan usahakan saat menyiram membuatnya jadi lembap, bukan banjir dan tergenang.
Untuk meningkatkan kesuksesan menyemai benih, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
- Buat rumah kaca mini atau sungkup dengan plastik transparan untuk menjaga kelembapan media tanam, dan biarkan hingga tunas tanaman muncul.
- Siram dari bawah pot atau kontainer pembibitan dan biarkan akar tanaman mencari air sendiri melalui lubang-lubang di bawah pot. Resiko menyiram terlalu banyak bisa dihindari dengan cara ini. Dan jangan lupa untuk mengecek bagian atas media tanam atau tanah, apakah sudah lembap atau belum.
- Cek kelembapan tanah atau media tanam setidaknya 1 kali per hari.
Baca juga: Ep. 08 – Kesalahan Umum Saat Menyemai Benih
Melakukan Pembibitan Terlalu Cepat
Banyak tanaman tidak tahan terhadap kondisi suhu yang terlalu dingin, sehingga jika dipaksakan mengekspos mereka dalam kondisi demikian hanya akan membuat stres. Karena itu, selalu cek suhu harian dan bandingkan dengan tanggal akhir musim dingin di tempat tinggalmu.
Bibit tanaman yang stres lebih mudah diserang hama dan penyakit. Dan bibit yang dihasilkan dari dalam ruangan juga harus dikenalkan ke kondisi luar ruangan secara berkala, sekitar 6 minggu setelah kamu memulai penyemaian.
Meletakkan Benih Terlalu Dalam
Benih tanaman termasuk rewel soal seberapa jauh mereka harus dipendam di tanah atau media tanam. Beberapa benih malah perlu kegelapan total untuk berkecambah, tetapi ada juga yang membutuhkan cahaya sangat banyak supaya bisa berkecambah.
Kemasan benih yang berasal dari distributor ternama biasanya memiliki informasi kedalaman penanaman. Jika tidak ada informasi pada kemasan, aturan praktisnya adalah menanam benih sedalam 2-3 kali lebarnya. Menentukan kedalaman ini memang agak rumit. Kalau kamu tidak yakin, letakkan saja di sisi terdangkalnya.
Untuk benih yang membutuhkan cahaya untuk berkecambah, pastikan benih bersentuhan dengan media tanam yang digunakan, tapi tidak tertutup. Untuk melakukannya, sedikit padatkan media tanam dan letakkan benih di area yang sudah dipadatkan itu, tapi pastikan benih masih terbuka.
Pindah Tanam Terlalu Cepat
Tanaman tidak seperti manusia yang bisa diberikan perlakuan “tough-love”. Mereka akan mati dengan cepat, atau jadi terlalu lemah dan kemudian gagal untuk tumbuh. Bahkan tanaman yang paling tangguh pun, ketika muda, membutuhkan perhatian dan perawatan ekstra.
Sebelum pindah tanam, ada proses adaptasi (hardening off)—atau dikeluarkan secara bertahap ke luar ruangan—yang mesti dilakukan terlebih dahulu. Proses ini memastikan agar bibit bisa beradaptasi perlahan, dan tidak terlalu stres akibat kondisi luar ruangan yang sedikit berbeda misalnya seperti angin, hujan dan cahaya matahari.
Proses ini sangat sederhana, tapi memang memakan waktu cukup banyak, karena kamu harus mengeluarkan dan memasukkan bibit setiap hari—mulai dari 1 jam di hari pertama, lalu bertahap naik ke 6-8 jam selama 8-10 hari kedepan. Jika kondisi di luar sedang hujan deras atau angin terlalu kencang, sebaiknya kurangi sesi adaptasi ini.
Menyemai Benih Terlalu Banyak
Ketika menyemai benih, mulailah dengan sedikit saja, apalagi kalau kamu masih pemula. Kalau kamu menyemai lebih banyak daripada yang sanggup kamu urus dan saat akan dipindahtanam nanti jumlahnya terlalu banyak dan mungkin tempat pendewasaannya tidak cukup, maka terpaksa bibit sisa mesti dibuang. Sayang, kan?
Media Semai Terlalu Dingin
Agar benih dapat berkecambah, jaga kondisi agar tidak terlalu dingin, yaitu sekitar 18-24℃. Saat benih mulai berkecambah, biasanya mereka bisa mentoleransi pada suhu yang fluktuatif tapi masih di rentang normalnya. Apapun jenis cahaya yang kamu gunakan, buatan ataupun alami, pastikan ia menghasilkan panas yang cukup.
Lupa Memberi Label pada Semaian
Supaya semaian mudah diidentifikasi, dan mempermudah kamu dalam merawat, pastikan untuk memberikan label. Tandai dengan label tanaman atau stik es krim berisi info nama tanaman dan tanggal semai. Info ini sudah bisa mempermudah kamu dalam memberikan perawatan lanjutan kedepannya.
Terlalu Cepat Menyerah
Menyemai benih bisa menjadi proses yang paling melelahkan. Tidak jarang juga menyulitkan. Tetapi salah satu manfaat utama dari kegiatan ini adalah kenikmatan yang bisa kamu dapatkan saat menuai hasilnya nanti. Entah itu buah Tomat yang merah dan manis ataupun bunga Mawar yang wangi dan berkelopak besar.
Menumbuhkan tanaman dari benih membutuhkan dedikasi, perhatian dan waktu. Kamu akan membuat kesalahan sepanjang jalan, tapi jangan menyerah. Hasil akhirnya jauh lebih besar daripada tantangannya.
Semangat menanam! 💪🏼
Kredit foto oleh Zoe Schaeffer di Unsplash