Kategori
Perawatan Tips & Trik

5 Tips Supaya Berkebun Jadi Lebih Mudah

Berkebun memang berat dan melelahkan, tetapi memberi hasil yang sepadan.

Tenang saja, ada lho cara-cara yang bsia kamu lakukan untuk membuat berkebun jadi mudah!

Para peneliti menemukan fakta bahwa berkebun adalah kegiatan yang membuat orang lebih bahagia hingga bisa hidup sampai usia 100-an tahun. Mulai dari usia yang lebih panjang hingga peningkatan kualitas kesehatan mental, menghabiskan waktu di kebun dengan merawat tanaman terbukti memberikan manfaat yang luar biasa. Dengan manfaat yang begitu banyak, mengapa kegiatan yang harus berkotor-kotor, berkeringat dan menghabiskan tenaga ini jadi tidak diminati banyak orang?

Seorang kakek masih berkebun di usia tuanya

Berkebun memang kegiatan yang cukup sulit dan berat, karena membutuhkan perhatian dan kerja fisik yang konstan. Ia pun memiliki tantangannya sendiri, yang seakan-akan tidak ada habisnya. Tetapi menurut para pekebun veteran, justru kegiatan ini membuat tubuh dan pikiran kita jadi lebih sehat. Manfaat yang dirasakan, menurut mereka, jauh lebih besar daripada kerja fisik dan emosional yang dikeluarkan. Dan jika bicara soal berkebun, pekerjaan yang berat tentu akan mendapatkan imbalan yang setimpal.

Walaupun mungkin kamu hanya punya sedikit pengalaman atau bahkan tidak sama sekali, setelah dijalani, sebenarnya berkebun itu tidak memerlukan banyak usaha ekstra yang menghabiskan tenaga, lho.

Seperti apa kerja fisik yang dilakukan di kebun?

Sebagian besar kegiatan berkebun membutuhkan kerja fisik yang cukup berat. Hal-hal yang sulit misalnya seperti mencangkul, mengangkut tanah dan mulsa, menggali, mencabut gulma berukuran besar dengan akar yang sudah menjalar kemana-mana, atau meratakan tanah menggunakan peralatan tangan. Tapi ada juga kerja fisik yang mudah seperti memangkas ranting, menyemai benih, merawat bibit, menyiram dan memupuk tanaman.

Menggali dan mengangkut tanah galian adalah contoh bekerja fisik di kebun

Jika kamu tertarik untuk berkebun dan merasakan manfaatnya, jangan biarkan tantangan kerja fisiknya membuatmu patah semangat dan batal melakukannya. Dan bahkan, banyak juga lho pekebun veteran yang punya keterbatasan fisik dan gerak yang masih rajin berkebun.

Apa hal tersulit dalam berkebun yang berpengaruh secara emosional?

Di saat kita sudah mengeluarkan usaha ekstra dan kerja fisik yang besar, terkadang ada saja hal-hal yang ada di luar kendali. Berbagai masalah muncul di kebun, dan seringnya pekebun pemula tidak tahu apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya.

Ini akan membuat pekebun terpengaruh secara emosional. Sedih, marah, kecewa, sesal dan berbagai perasaan duka muncul. Tetapi, disitulah letak keunikan aktivitas ini. Ia mengajarkan bahwa mengeluarkan berbagai emosi dan mengenalinya itu baik. Dan disaat bersamaan, ia juga bisa mengajarkan agar pekebun tidak mudah menyerah begitu saja, karena dari kesalahan yang terjadi ada pelajaran yang bisa dipetik dan diperbaiki di masa depan.

Apakah merawat kebun itu pekerjaan yang sulit?

Bagian perawatan kebun justru lebih mudah daripada bagian persiapan. Biasanya kegiatan ini hanya membutuhkan waktu lebih banyak, tapi tidak terlalu melelahkan secara fisik.

Jenis tanaman yang ditanam juga akan berpengaruh sangat besar terhadap perawatan kebun yang diperlukan. Beberapa tanaman mungkin akan membutuhkan perawatan dan perhatian ekstra, tetapi pekebun juga bisa memilih tanaman yang minim perawatan.

Jika ada jenis tanaman tertentu yang sulit hidup di kebun kita, belum tentu itu adalah karena kesalahan kita sepenuhnya. Bisa saja karena memang ia tidak cocok hidup disitu. Nah, jika kamu menginginkan kebun yang minim perawatan, hindari tanaman yang memang cukup sulit dirawat.

Lalu bagaimana agar kegiatan berkebun menjadi lebih mudah?

1. Tanam Tanaman Menahun / Perennial

perennials illustration

Bagian tersulit dari berkebun adalah memulai menanam tanaman. Semakin sedikit jumlah tanaman yang ditanam, perawatannya akan jadi lebih mudah.

Tanaman menahun (perennial) adalah pilihan paling mudah untuk memiliki kebun yang minim perawatan. Usianya lebih dari satu musim, jadi bisa mengurangi pekerjaan fisik yang cukup berat di awal masa tanam.

Sedangkan tanaman semusim hanya bisa ditanam dalam satu musim tanam saja, setelah itu mati. Jadi sebenarnya lebih banyak menghabiskan waktu dan tenaga untuk menanam dan memeliharanya.

Tanaman menahun cukup minim perawatan seperti memupuk, memangkas dan menyiram saja, jadi lebih hemat waktu dan tenaga.

2. Pilih Spesies Asli / Lokal

Alfa menanam Hosta yang berasal dari hutan tropis Asia

Ketika ada pekebun yang mendeskripsikan sebuah tanaman sebagai tanaman yang sulit ditanam, biasanya bukan berarti karena si tanaman ini lemah, tapi karena ada kebutuhannya yang tidak bisa dipenuhi oleh iklim lokal.

Mengisi kebun dengan spesies asli/lokal akan mengeliminasi banyak sekali pekerjaan tambahan hanya untuk menjaga tanaman tetap hidup. Selain memberi banyak manfaat bagi ekosistem lokal, kita juga berkontribusi untuk menciptakan kebun yang lestari dan mengurangi jejak karbon.

3. Gunakan Kontainer dan Bedengan Timbul / Raised Bed

Bedengan timbul / raised bed yang terbuat dari kayu cocok untuk di tempat tropis
Bedengan timbul / raised bed dari kayu cocok untuk di tempat tropis

Berlutut, membungkuk dan berjongkok akan menyebabkan masalah pada persendian, apalagi kalau banyak sekali waktu yang dihabiskan di kebun.

Raised bed atau bedengan timbul adalah pilihan yang terbaik bagi pekebun yang punya keterbatasan gerak fisik. Ia bisa disesuaikan dengan kebutuhan fisik serta lahan yang dimiliki.

Walaupun banyak pekebun menggunakan raised bed untuk mengurangi beban pada persendian, ada juga yang menggunakannya untuk menghindari kegiatan menggali tanah di kebun.

4. Investasi ke Peralatan yang Tepat

Peralatan berkebun untuk mempermudah: selang, sekop dan garpu mini, pisau kebun, garu kebun, gembor air, gunting tanaman, sarung tangan, sekop besar, sabit gulma, dan tali.
Peralatan ini sebaiknya dimiliki untuk mempermudah kegiatan berkebun

Memiliki akses ke alat yang tepat dapat membuat berkebun lebih mudah dan mengimbangi kekuatan dan gerak yang terbatas.

Saat membeli peralatan, pastikan kalau alat tersebut nyaman digenggam dan digunakan, serta tahan lama.

Perawatan peralatan yang dimiliki juga tak kalah penting. Jadi pastikan kalau peralatan selalu dirawat dengan cara yang tepat supaya tahan lama. Peralatan yang tahan lama tentu akan menghemat uang juga.

5. Pekerjakan Tukang Kebun untuk Membantu

Hikari sudah cocok jadi tukang kebun, ‘kan? 😂

Jika merasa kurang pengetahuan, peralatan, waktu ataupun keterbatasan fisik untuk mengerjakan sebuah proyek, gunakan jasa tukang kebun pembantu.

Banyak pekebun yang mempekerjakan orang lain untuk membantu di proyek-proyek besar seperti memasang raised bed baru, meratakan permukaan tanah yang luas, menggali tanah untuk keperluan irigasi, dan lainnya.

Kamu juga bisa mempekerjakan tukang kebun profesional untuk mengunjungi kebun secara berkala dan melakukan perawatan rutin seperti memangkas pohon atau memupuk. Selain untuk menghindari kesalahan, kamu juga jadi bisa belajar dengan cara yang benar.

Kesimpulan

Berkebun memang sulit. Tapi hal yang terbaik dari berkebun adalah kita akan mendapatkan imbalan yang sesuai dari tenaga, waktu, perhatian dan biaya yang dikeluarkan untuknya. Jangan karena takut kotor dan berkeringat maka lantas menghindari kegiatan bermanfaat ini.

Menghabiskan waktu di kebun memberi manfaat mental dan fisik, terlepas dari apakah kita perlu mengurangi usaha menyesuaikan dengan keterampilan atau kemampuan fisik saat ini atau tidak. Bahkan cedera ataupun penuaan sendi tidak menjadikan banyak pekebun senior meninggalkannya.

Di banyak kasus, akomodasi fisik yang sederhana pun bisa meringankan beban baik bagi pekebun senior ataupun yang masih muda. Dengan membuat kebun yang lebih mudah diakses, dan terus mendorong pekebun baru untuk terjun ke hobi ini, kami yakin bahwa hobi ini akan semakin diminati dan disayangi oleh masyarakat di masa mendatang.

Bagikan artikel ini ke orang-orang di sekitarmu, karena berbagi berarti peduli!

Leave a Comment