Kategori
Tanaman Pangan

Kailan: Seperti Apa Itu dan Bagaimana Menanamnya?

Brassica oleracea var. alboglabra

kailan
Foto milik: Sara Backmo

Sayuran daun ini juga dikenal sebagai Chinese Kale, karena berasal dari Tiongkok. Daunnya tebal, pipih, berwarna hijau kebiruan dan mengkilat dengan batang yang tebal. Ia juga menghasilkan bunga yang mirip dengan brokoli, namun berukuran kecil. Rasanya juga mirip seperti brokoli, tetapi agak sedikit lebih hambar. Namun, tanaman ini sebenarnya lebih kuat daripada brokoli, lho!

Varietas

Tidak ada varietas khusus yang dikenali. Namun biasanya pabrikan benih memberi nama berbeda-beda, namun grup spesiesnya sama—Brassica oleracea var alboglabra.

Cara Menanam

Semai di modul semai menggunakan rockwool, atau bisa juga dengan sekam bakar yang dicampur dengan cocopeat dan siram larutan nutrisi dengan EC 0.5 – 0.8. Taruh di tempat yang lembap dan terkena cahaya yang baik. Tunggu sampai mengeluarkan 4 daun sejati, baru pindah tanam ke sistem hidroponik yang kamu miliki. Tingkatkan kepekatan larutan nutrisinya secara bertahap sesuai usianya. Kailan dapat tumbuh dengan baik di kisaran EC 1.5 – 2.4 (PPM 1050 – 1680).

Lingkungan

Cahaya penuh dengan sirkulasi nutrisi yang baik dan larutan nutrisi kaya oksigen. Bisa juga ditanam di tempat yang ternaungi, asalkan mencapat paparan cahaya yang cukup.

Jarak Tanam

Beri jarak penanaman sebesar 30-80cm, tergantung varietas yang kamu tanam, karena kale dapat tumbuh besar dan memakan tempat. Untuk kale yang akan ditanam sebagai baby kale bisa ditanam dengan jarak 5-10cm saja.

Produktivitas

Termasuk sangat cepat panen, karena memasuki usia 20 HSS1 sudah bisa dinikmati.

Potensi Masalah

Perhatikan kailan yang kamu tanam, karena ia digemari oleh aphid atau kutu kebul, kutu daun, ulat penggerek daun, ngengat kubis, siput, ulat bulu, dan jamur penyebab akar gada. Gunakan pestisida alami seperti neem oil atau minyak mimba, atau larutan pestisida bawang putih dan sabun cuci piring.

Panen

Bisa mulai dipanen di usia 20 HSS1, dengan cara diambil seluruh tanamannya, atau hanya bagian daunnya saja. Jika dibiarkan sampai tua, rasanya tidak lagi enak. Cenderung alot dan batangnya keras.

Tips

  • Daun, batang dan bunga bisa dimakan, dan waktu yang paling enak untuk mengonsumsinya adalah saat usianya masih muda. Jika terlalu tua, batangnya akan keras (woody) dan terlalu panjang (leggy).

Satu tanggapan untuk “Kailan: Seperti Apa Itu dan Bagaimana Menanamnya?”

Leave a Comment